kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewan Teh Indonesia Prediksi Produksi Teh Bisa Capai 140.000 Ton Tahun Ini


Kamis, 09 Mei 2024 / 16:57 WIB
Dewan Teh Indonesia Prediksi Produksi Teh Bisa Capai 140.000 Ton Tahun Ini
ILUSTRASI. Dewan Teh Indonesia (DTI) memprediksi produksi teh dalam negeri mulai stabil mencapai 140.000 ton pada tahun ini.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Teh Indonesia (DTI) memprediksi produksi teh dalam negeri mulai stabil mencapai 140.000 ton pada tahun ini. 

Ketua Umum DTI Rahmat Gunadi mengatakan produktivitas teh dalam negeri sempat mengalami stagnasi produksi beberapa tahun terakhir. Hanya saja produktivitas kebunya terus berkembang. 

"Karena para pelaku sudah memutuskan untuk tidak berbasis areal tapi berdasarkan produktivitasnya. Tapi ini belum berjalan semuanya," jelas Rahmat pada Kontan.co.id, Kamis (9/5). 

Meski begitu, ia melihat pada tahun ini produksi teh kembali bergeliat. Untuk pekebun yang masih konsisten produktivitasnya masih tinggi mencapai 3 - 3,5 ton per hektare. 

Baca Juga: Produksi Komoditas Perkebunan Hadapi Tantangan dari Hulu Hingga Hilir

Di sisi lain, DTI menilai ekspor komoditas teh dalam negeri juga mengalami penurunan, khususya di pasar Eropa yang menjadi salah satu pasar utama teh Indonesia. 

Rahmat menjelaskan penurunan ekspor di Eropa terjadi karena kondisi ekonomi disana yang terus memburuk. Sementara produk teh Indonesia termasuk teh dengan harga yang cukup mahal karena karena biaya produksi yang juga terus mengalami kenaikan. 

"Secara konsumsi di Eropa tidak ada perubahan, tapi mereka makin genit dengan banyak aturan sebab ekonomi mereka juga tidak baik-baik saja," jelas Rahmat. 

Rahmat mengatakan Indonesia melakukan ekspor teh rata-rata 40 ribu ton per tahun. Karena pasar ekspor ke Eropa tengah lesu, para eksportir teh pun membidik pasar Asia Pasifik. 

"Asia Pasifik marketnya tumbuh disana, kelas menengahnya juga terus tumbuh dan secara populasi disana market yang sangat besar," imbuh Rahmat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×