kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dian Cipta impor bahan baku US$ 25 juta dari CSPC


Selasa, 04 Juli 2017 / 23:18 WIB
Dian Cipta impor bahan baku US$ 25 juta dari CSPC


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Dian Cipta Perkasa (DCP) hari ini melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan CSPC Holdings Company Limited, perusahaan asal China. Kerja sama antar kedua perusahaan tersebut dalam bentuk impor bahan baku farmasi dan bahan baku makanan ternak dengan nilai US$ 25 juta.

Kerjasama tersebut berupa penyediaan materi bahan baku farmasi untuk DCP berupa materi untuk pasar antibiotik, vitamin C, vitamin B 12, dan produk yang mengandung turunan kafein dan amoxilin.

"DCP selalu sebagai importir dan distributor, maka kita ditantang dengan kemajuan Indonesia agar semakin mandiri," kata Pascal Sorman, Direktur Sales Dan Marketing Dian Cipta Perkasa, Selasa (4/7)

CSPC Holding company Ltd merupakan industri farmasi yang menduduki posisi ketiga terbesar di Tiongkok. Perusahaan ini memiliki pabrik yang tersebar di berbagai kota di Negeri Tirai Bambu dengan total pekerja sebanyak 21.000.

Perusahaan ini juga sudah terdaftar di bursa saham Hongkong sejak 1994 dengan penjualan sebesar US$ 3,5 miliar. CSPC sendiri menjadi industri terbesar untuk vitamin C dan kafein dengan tujuan pasar Asia dan Eropa.

Rudy Ismanto, CEO PT Dian Cipta Perkasa mengatakan, kerjasama ini akan sangat membantu pertukaran pengetahuan, aset dan memperbesar pasar DCP. Tak hanya itu, dengan impor tersebut efisiensi pembelian juga dapat terjadi guna menekan biaya produksi.

"Karena itu kalau kita bisa dapat support bahan baku dari mereka kita bisa menyediakan obat dengan lebih banyak dan lebih terjangkau," kata Rudy.

Acara ini juga dihadiri oleh pejabat provinsi Heibei dari China, DongChen Cai CEO dari CSPC Holdings Company Limited dan Azhar Lubis Wakil Ketua BKPM. Azhar memuji kesepakatan ini sebagai langkah besar usaha Indonesia untuk mengembangkan industri farmasi.

"Kami dari pemerintah ingin melihat ini berkembang lebih ke hulu, membentuk joint venture di Indonesia dan memproduksi bahan baku," kata Azhar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×