kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elnusa survei migas di laut lepas


Selasa, 05 April 2016 / 06:12 WIB
Elnusa survei migas di laut lepas


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Elnusa Tbk semakin fokus menggarap bisnis pengukuran data seismik di jasa hulu minyak dan gas (migas), utamanya survei migas di laut lepas.

Anak usaha Pertamina itu membeli satu unit kapal seismik sebagai pendukung survei marine seismic, awal kuartal II-2016.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis 4 April 2016, Elnusa menyebutkan, kapal seismik itu berkapasitas 12 streamer.

Panjang setiap streamer mencapai 10 kilometer (km). Manajemen perusahaan ini menyatakan, kapal tersebut ideal untuk pekerjaan di laut lepas karena mampu menghasilkan gambar 3D seismic.

Tingkat akurasinya pun diklaim lebih tinggi. Alhasil, Elnusa yakin kapal mereka punya kemampuan menemukan cadangan migas baru. Hanya saja, Elnusa tak mau membeberkan nilai pembelian kapal tersebut.

Mereka beralasan masih, terikat kerahasiaan perjanjian bisnis. Yang pasti, Elnusa memiliki harapan besar pada operasional kapal seismik.

Perusahaan berkode ELSA di BEI tersebut berharap, operasional kapal seismik bisa menopang target pertumbuhan pendapatan 40% pada tahun 2017. Sementara pada tahun ini Elnusa belum mematok target konstribusi signifikan.

Vice President Corporate Secretary PT Elnusa Tbk Fajriyah Usman beralasan, operasional kapal seismik baru dimulai pada September 2016. Yang pasti, Elnusa yakin jika target kontribusi pendapatan kapal seismik tahun 2017, realistis.

"Karena hanya sedikit perusahaan nasional yang memiliki kompetensi di bidang marine seismic dan hanya segelintir kapal seismik berbendera Indonesia," kata Fajriyah kepada KONTAN, Senin (4/4).

Di samping itu, Elnusa memiliki dua argumentasi pendukung lain. Pertama, bisnis jasa seismik adalah salah satu bisnis utama Elnusa. Kedua, pembelian kapal seismik kuartal II-2016 ini menjadi debut perdana Elnusa memiliki kapal seismik sendiri.

Sebelumnya, mereka hanya melakoni jasa pengukuran data seismik, tanpa menyediakan kapal. Itu sebabnya, Elnusa selalu menggandeng mitra untuk membentuk perusahaan patungan.

Melikuidasi aset ECS Sekadar berkilas balik, tahun 2011 lalu Elnusa mengabarkan kongsi dengan CGGVeritas, perusahaan jasa seismik asal Prancis.
Keduanya membentuk usaha patungan bernama PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS). Namun, dua tahun berselang atau tepatnya tahun 2013, Elnusa menyatakan akan melego 51% saham ECS yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Nah saat ini, Elnusa dalam proses melikuidasi aset ECS tersebut. Manajemen perusahaan itu menampik alasan bahwa ECS tak mendatangkan untung sehingga dijual.
"Tapi karena dulu kami sewa kapalnya mahal sekali. Enggak ada proyek pun kami mesti bayar uang sewa per hari," terang Fajriyah.

Merunut laporan keuangan Elnusa, perusahaan itu terakhir kali mengantongi pendapatan dari ECS pada tahun 2013, yakni Rp 168 juta. Sementara kontribusi laba dari ECS senilai Rp 11 juta.
Setelah itu, sejak tahun 2014 ECS tak menyumbang pendapatan. Dalam laporan keuangan Elnusa tahun 2015, ECS menyisakan aset lancar dan aset tak lancar masing-masing senilai US$ 481.467 dan US$ 5,18 juta.

Sementara liabilitas jangka pendek ECS tercatat senilai US$ 5,95 juta.

Sembari mengembangkan bisnis jasa seismik, Elnusa tetap memantau perolehan kontrak anyar. Tak cuma di dalam negeri, perusahaan itu juga mengincar pasar luar negeri seperti Myanmar dan Malaysia.

Saat ini, mereka memiliki kontrak carry over senilai US$ 317 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×