kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng PTBA, Adani tanam US$ 1,56 M di Indonesia


Kamis, 26 Agustus 2010 / 10:36 WIB
Gandeng PTBA, Adani tanam US$ 1,56 M di Indonesia


Reporter: Femi Adi Soempeno, Economic Times |

NEW DELHI. Adani Enterprises menggandeng Pemerintah Indonesia dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk membangun jaringan rel dan kereta api di Indonesia senilai US$ 1,65 miliar. Rencananya, kerja sama ini untuk memasok kebutuhan batu bara di India.

Adani Enterprises, melalui anak usahanya di Indonesia, yaitu PT Adani Global, telah membikin kesepakatan tiga belah pihak untuk membangun proyek kereta dan pelabuhan dengan pemerintah Indonesia dan PTBA.

"Sesuai dengan kesepakatan, kami akan berinvestasi sebesar US$ 1,65 miliar untuk membangun infrastruktur, termasuk jaringan rel kereta api dan pelabuhan di provinsi Sumatra Selatan di Indonesia," kata Devang Desai, Chief Finance Officer, Adani Enterprises.

Perusahaan asal Negeri Gangga ini berencana untuk memulai pembangunannya sesegera mungkin setelah semua persyaratan dirampungkan. "Kami berencana mulai pembangunan di Sumatera Selatan dalam tiga bulan ke depan setelah semuanya jelas dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 48 bulan," katanya.

Dengan kesepakatan antara ketiganya, Adani akan mendapatkan hak sebesar 60% dari cadangan batubara PTBA yang ada di provinsi itu. Batubara tersebut akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan sejumlah industri di India. Menurut Desai, ada permintaan batubara yang begitu tinggi di India, yang diperkirakan akan terus meningkat dalam dua tahun ke depan.

Saat ini, Adani Enterprises mengimpor 35 juta ton batubara dan kemungkinan akan mengereknya menjadi 60-70 juta ton dalam 3-4 tahun ke depan.

Perusahaan pertambangan di Indonesia telah memperkirakan memiliki cadangan batubara sebanyak 2 miliar ton dan saat ini diperkirakan tengah menambang 35 juta ton; yang diproyeksikan akan meningkat menjadi 60 juta ton.

Kesepakatan perusahaan India dengan Indonesia ini untuk jangka waktu maksimal 30 tahun. Ongkos transportasi akan disesuaikan dengan CPI maupun harga bahan bakar.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×