Reporter: Nurmayanti |
JAKARTA. PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) meneken perjanjian kerjasama pembangunan pabrik amonium nitrat senilai US$ 173 juta dengan PT Rekayasa Industri (Rekind). Pabrik amonium ini berlokasi di Kaltim Industrial Estate Bontang Kalimantan Timur. Sebagai kontraktor utama, Rekind akan bertanggung jawab atas lingkup pekerjaan rancang bangun, pengadaan dan kosntruksi (EPC). Pabrik ini diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani Antung Pandoyo, Presiden Direktur PT Kaltim Nitrate Indonesia dan Triharyo I Soesilo, Presiden Direktur PT Rekind. "Dimulainya pembangunan pabrik ini, mengingat prediksi kebutuhan akan amonium nitrat yang terus meningkat dari tahun ke tahun,"kata Antung, Rabu (3/6).
Rencananya, pembangunan pabrik akan dimulai bulan depan dan dijadwalkan selesai pada kuartal kedua 2011. Pabrik dibangun di atas lahan seluas 10 hektar yang akan menghasilkan amonium nitrat sebesar 300.000 metrik tones per annum (TPA) atau sebesar 970 Metric Tones per Daya (MTPD).
Sarana dan prasarana pabrik akan dipasok PT Pupuk Kalimantam Timur. Nantinya produk akhir dari pabrik ini akan memenuhi kebutuhan pasar domestik akan bahan baku peledak komersil untuk industri pertambangan.
Presdir Rekind Triharyo menjelaskan, pihaknya akan membangun tiga bagian utama dari pabrik ini yakni Utility and Offsite Area, Nitric Acid dan Ammonium Nitrate Prill Plant. Dalam pelaksanaan pembangunan pabrik ini, Rekind menggunakan teknologi lisensi UHDE Jerman dengan tetap berfokus pada penggunaan tingkat komponen lokal sekitar 45% dari total nilai kontrak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
