kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF berhasil gaet Lion Air jadi klien


Rabu, 25 Oktober 2017 / 21:24 WIB
GMF berhasil gaet Lion Air jadi klien


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) menargetkan dapat memboyong 3 armada milik Lion Air sebagai pelanggannya dalam melakukan perawatan armada pesawat atau Maintenance, Repair, dan Overhaull (MRO).

Rencana tersebut akan segera direalisasikan pada akhir tahun ini. Arif Faisal, selaku VP Corporate Secretary GMF mengaku salah satu alasan Lion Air memindahkan bengkel perawatan pesawat ke GMF. Sebab bengkel MRO Lion di Batam Aero Technic belum memiliki sertifikat selengkap milik GMF, seperti FAA, EASA, DGCA, CASA.

"Karena di Batam Aero Technic tidak ada sertifikatnya, makanya dirawat di GMF," terangnya di kantor GMF, Tangerang, Rabu (25/10).

Dengan masuknya Lion Air, dapat menambah rentetan maskapai lokal yang menggunakan jasa MRO milik GMF, setelah Sriwijaya Air dan tentunya Garuda Indonesia dan Citilink yang sama-sama berada dalam 1 grup. 

"Mulai dari perencanaan, engineering, sampai pelaksanaannya terintegrasi dengan total solution di GMF jadi lebih efisien dari GMF ke customer. Benefit ini juga diterapkan ke Garuda, Citilink, dan Sriwijaya," tambah Arif.

Selain maskapai lokal, GMF juga melayani perawatan bagi maskapai internasional, baik untuk perawatan ringan hingga berat (overhaull). Beberapa nama seperti Eastar Jet dan Jeju Air dari Korea Selatan, KLM Jets dari Belanda, Wamos Air dari Spanyol, Vietnam Airlines, Eagle Express Air dari Malaysia.

Dari keseluruhan pelanggan GMF, 65% masih berasal dari Garuda. Indonesia menguasai 65% dari market share dan sisa 35% berasal dari maskapai internasional. Walaupun begitu, pelanggan dari maskapai internasional terus merangkak naik dari 2014 sebesar 26%.

Dengan dipercayakannya GMF di pasar internasional, Iwan Joeniarto selaku Direktur Utama GMF optimistis pihaknya dapat menjadi top 10 MRO secara global pada 4 tahun mendatang.

"Di mana syarat untuk menjadi top 10 tersebut memiliki revenue di angka US$ 1 miliar per tahun. Akhir tahun ini kami optimistis di US$ 424 juta dan tahun depan lebih dari US$ 500 juta" pungkas Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×