kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO bisa capai RM 2.500 per ton tahun depan


Jumat, 28 November 2014 / 18:48 WIB
Harga CPO bisa capai RM 2.500 per ton tahun depan
ILUSTRASI. Gejala rabies muncul sekitar 30-90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi.


Reporter: Handoyo | Editor: Harris Hadinata

BANDUNG. Kebijakan mandatori biodiesel yang diterapkan oleh Indonesia sangat berperan penting dalam mempengaruhi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun 2015. Bila kebijakan pencampuran biodiesel dengan solar dijalankan dengan serius, maka harga CPO diproyeksi dapat menembus RM 2.500 per ton.

Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry mengatakan, Indonesia memegang peranan penting harga CPO dalam 12 bulan ke depan. "Tapi kalau kebijakan tersebut hanya dijalankan sebagian, maka harga yang terbentuk lebih sedikit, prediksi saya tidak valid," kata Mistry, di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2015 Price Outlook,Jumat (28/11).

Mistry meramalkan, harga CPO hingga 10 Desember akan bergerak di kisaran RM 2.300 per ton. Sementara itu sejak awal Desember hingga Maret 2015 harga CPO akan berjalan di kisaran RM 2.500 per ton. Harga CPO diperkirakan akan meningkat seiring dengan menipisnya stok CPO yang ada saat ini hingga enam bulan di awal tahun 2015.

Selain persoalan implementasi mandatori biodiesel dalam negeri tersebut, faktor pengerak harga CPO adalah mengenai kondisi di Brasil dan Argentina sebagai produsen minyak kedelai terbesar di dunia. Permintaan minyak sawit di India dan Cina juga turut mempengaruhi harga CPO. Di samping itu, fluktuasi harga minyak bumi juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia.

James Fry dari LMC Internasional mengatakan, harga CPO berbanding lurus dengan harga minyak bumi. James mengatakan, bila harga minyak bumi di US$ 80 per barel, maka harga CPO akan berada di US$ 665 per ton. Bila harga minyak bumi US$ 70 per barel, maka harga CPO akan berada di US$ 595 per ton. Lalu bila harga minyak bumi turun ke US$ 60 per barel, maka CPO akan berada di level US$ 520 per ton.

Mistry bilang, selama ini Indonesia masih kurang serius dalam melaksanakan kebijakan mandatori biofuel. Menurut Mistry, saat ini pemerintah Indonesia terlalu lunak dan hanya meminta kepada Pertamina untuk meningkatkan penggunaan biodiesel tanpa ada pemberian hukuman bagi kalangan industri yang tidak menerapkan kebijakan tersebut.

Ketegasan pemerintah tersebut menjadi salah satu faktor dalam penyerapan pasokan minyak sawit dalam negeri. Apalagi pasar minyak sawit masih terkendala pada persyaratan yang berkaitan dengan sustainability di negara-negara Eropa dan Amerika. Oleh karenanya agar peningkatan harga CPO dapat tercapai pemerintah harus lebih keras lagi diantaranya dengan memberikan hukuman bagi yang tidak menerapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×