kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga kedelai impor turun, tapi penjualan tahu tempe diproyeksi melandai


Rabu, 16 Mei 2018 / 18:06 WIB
Harga kedelai impor turun, tapi penjualan tahu tempe diproyeksi melandai
ILUSTRASI. Kedelai untuk produksi tahu


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang puasa dan LebaranĀ ini, diperkirakan penjualan tahu dan tempe bakal mengalami penurunan. Bukan karena perubahan harga komoditas kedelai yang merupakan produk impor, tapi karena penjualan pada puasa dan Ramadan memang masuk siklus turun.

"Untuk tahu dan tempe produksi malah turun karena puasa. Sekitar 10%-20% untuk tempe, sedangkan untuk tahu lebih kurang tetap," jelas Aip Syarifuddin Ketua Umum Gakoptindo kepada KONTAN, Rabu (16/5). Ia melanjutkan, setelah lebaran produksi bakal naik lagi.

Sedangkan mengenai harga harga kedelai impor, Aip menyatakan harganya terpantau stabil di kisaran Rp 7.150 per kilogram. Walau tidak menyebut angka realisasi impor maupun potensi penambahannya, tapi ia meyakinkan gudang importir selalu dapat mengikuti permintaan impor dari Indonesia.

"Bagi pengrajin kedelai, yang penting harga harus stabil, kualitasnya bagus, dan ketiga selalu ada. Bila tiga hal ini terpenuhi sampai sekarang semuanya masih aman," lanjutnya.

Serupa, menurut Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Yusan, harga kedelai impor berada di Rp 7.000 per kilogram. Harga ini turun cukup besar dari catatan Kontan di akhir bulan April lalu, yang mana sempat menyentuh Rp 7.400 - Rp 7.950 per kilogram untuk kedelai impor.

Menurut Yusan, gejolak harga utamanya disebabkan oleh perubahan kurs rupiah terhadap dollar yang stabil di kisaran Rp 14.000 sehingga memberikan keseimbangan pada harga produk komoditas impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×