kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab operator telekomunikasi kesulitan bangun jaringan


Rabu, 14 Maret 2018 / 13:09 WIB
Ini penyebab operator telekomunikasi kesulitan bangun jaringan
ILUSTRASI. Teknisi XL Axiata Mengecek Antena BTS


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi informatika harus direspon cepat oleh pelaku usaha. Meski begitu, hingga kini operator telekomunikasi kerap kesulitan untuk membangun jaringan di daerah.

Merza Fachys, President Director PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengatakan ada beberapa kendala untuk membangun jaringan di daerah. Hal ini karena sulitnya perizinan di daerah serta mahalnya biaya pembangunan.

"Kami minta bantu fasilitasi oleh Menteri, tidak hanya di kota besar tetapi kota tingkat dua itu mulai menutup karena kalau kami bangun jaringan susah karena perlu gali dan lainnya," ujar Merza di Jakarta, Rabu (14/3).

Merza menambahkan ada proteksi kota terhadap proyek-proyek penambahan jaringan. Selain itu, proses perizinan semakin sulit dan ongkos yang diperlukan juga tidak murah. "Maunya internet cepat, harga murah dan tidak ada gangguan tetapi mau buat jaringan saja sulit," lanjutnya.

Danny Buldansyah, VP Director PT Hutchinson 3 Indonesia menambahkan saat ini pemerintah daerah dan kota belum memandang jaringan telekomunikasi sebagai fasilitas publik. Sehingga untuk operator meningkatkan kapasitas dan coverage jaringan menjadi sulit.

"Contoh untuk bisa coverage di bandara itu sangat mahal, di MRT tidak tahu akan seperti apa," ujar Danny.

Danny bilang dengan sulitnya izin dan uang investasi yang besar perlu ada campur tangan pemerintah pusat. Sebab perlusan jaringan berkaitan dengan fasilitas publik ini seharusnya difasilitasi bukan malah dipersulit.

"?Mudah-mudahan harga untuk pelanggan lebih affordable dengan itu, kami juga berharap cost kami juga bisa dibantu," lanjut Danny.

Rahmadi Mulyohartono, Group Head Commercial LTE EXCL menambahkan jaringan dan kecepatan menjadi salah satu kebutuhan. "Tetapi bangun transmisi ke fiber itu banyak kendala ditemukan, jadi minta bantuan pemerintah untuk fiber ini, karena backbone kami sudah ada tinggal ke BTS saja," lanjut Rahmadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×