kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet optimistis permintaan mebel bakal meningkat tahun ini


Selasa, 17 April 2018 / 17:59 WIB
Integra Indocabinet optimistis permintaan mebel bakal meningkat tahun ini
ILUSTRASI. INTEGRA INDOCABINET


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel dan furnitur, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis bisa mencapai target kinerja tahun ini. Pasalnya permintaan mebel baik di dalam maupun luar negeri masih tinggi.

Wang Sutrisna, Direktur PT Integra Indocabinet Tbk mengatakan, tahun lalu lalu saja perusahaannya mampu membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 30%. Di mana pada laporan keuangan WOOD di 2017, tercatat pendapatan perseroan ini mencapai Rp 1,73 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp 1,32 triliun.

"Untuk tahun ini, dari awal secara konservatif kami yakin pertumbuhan 20% bisa dicapai," ungkap Wang kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4). Sebab, kata Wang, sejak awal tahun sentimen positif pasar mebel baik domestik maupun ekspor terus tumbuh.

Sedangkan raihan laba bersih WOOD di 2017 kemarin melonjak 20% menjadi Rp 171 miliar, dari sebelumnya Rp 141 miliar di 2016. Meski kinerja tumbuh, Wang mengaku perusahaannya tidak ingin muluk-muluk dalam mematok target laba bersih tahun ini.

"Kami harapkan minimal bisa 10% (tumbuh) di tahun ini," terangnya saat ditanyai soal laba. Di sisi pasar domestik, WOOD menilai permintaan mebel dari proyek pemerintah akan menggerakan industri ini.

Tahun lalu, penjualan WOOD di pasar lokal naik hingga 77% menjadi Rp 526 miliar. Menurutnya, kenaikan penjualan selain ditopang oleh proyek pemerintah juga buah dari kegigihan memperluas pemasarannya di Jakarta. WOOD memang tengah memasarkan produknya lewat pusat perbelanjaan dan jaringan toko di Ibukota.

Sementara itu dari segi ekspor, WOOD diuntungkan di tengah kondisi perang dagang AS-China. Di mana, pembeli mebel asal Negeri Paman Sam bakal mengalihkan pembeliannya ke beberapa negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Sehingga porsi ekspor berpotensi berkembang pesat. "Untuk itu meski beberapa pelaku usaha melihat ketidakpastian, kami masih tetap optimis di tahun ini," pungkas Wang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×