kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet berharap menangguk untung dari perang dagang AS dan China


Selasa, 27 Maret 2018 / 19:16 WIB
Integra Indocabinet berharap menangguk untung dari perang dagang AS dan China
ILUSTRASI. INTEGRA INDOCABINET


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China bisa menjadi berkah bagi PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).

Perusahaan yang bergerak pada penjualan furnitur ini berharap bisa kebanjiran orderan akibat konflik dagang dari dua negara tersebut sehingga bisa mengerek kuota ekspor furnitur ke Amerika Serikat menjadi 15%.

“Kami berharap ada peningkatan permintaan dan untuk perang Amerika dengan China saja akan ada kenaikan ekspor ke AS kira-kira 10%-15%. Jadi, prospek bisnis furniture tahun ini bagus karena ada perang dagang antara Amerika Serikat dan China,” kata Halim Rusli, Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Rusli memperkirakan, nilai ekspor tersebut menjadi tambahan dari porsi pasar ekspor yang telah dicapai perusahaan tahun lalu yakni sekitar 40%-50%.

Menurut Rusli, perang dagang tersebut tidak hanya menguntungkan perusahaan dengan kode emiten WOOD ini, tetapi juga menguntungkan produsen kayu olahan lain di Tanah Air yang berniat meluaskan ekspornya ke AS. 

Karena negara Paman Sam tersebut akan mencari pasar alternatif untuk memenuhi kebutuhan furniturnya. Adapun negara potensial menjadi asal impor AS adalah Indonesia dan Vietnam.

Namun, untuk memperluas pasar ke Amerika Serikat bukanlah hal yang mudah. Sebab, China akan mencari pasar alternatif baru dan membuka kemungkinan mengambil alih pasar ekspor Indonesia.

“Produsen furnitur China tentu akan berusaha mencari pasar alternatif sebagai pengganti Amerika dan dengan lebih agresif menyerang ke pasar Asia termasuk Indonesia,” jelas Rusli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×