kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan target bangun 30.000 embung pada 2017


Kamis, 02 Maret 2017 / 23:24 WIB
Kemtan target bangun 30.000 embung pada 2017


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Pedesaan (Kemdes) dan Kementerian Pertanian (Kemtan) berkomitmen membangun wilayah pedesaan lewat empat program prioritas. Salah satu programnya adalah pembangunan embung desa. Kemtan mengaku siap bersinergi mendukung program embung desa.

"Kemdes akan membangun embung. Kita juga membangun alsintan dan juga benih unggulnya dari kita, sehingga saling bersinergi," ujar Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional, Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan Desa Tahun 2017.

Dalam paparannya, Amran mengatakan, pihaknya menargetkan 30.000 embung pada tahun ini. Sasaran daerahnya adalah tanah tadah hujan. Luasnya, sekitar 4 juta hektare (ha). "Di daerah yang kita bangun ini, banyak lahan tidur selama 6 bulan dan tidak berproduksi karena kekeringan. Maka, kita akan membangunkan petani tidur dan lahan tidur pada saat musim kemarau dengan cara membangun embung," jelas Amran.

Ia menambahkan, embung di daerah tadah hujan berpotensi meningkatkan perekonomian daerah hingga Rp 100 triliun-Rp 200 triliun. Dengan asumsi, petani bisa menanam sebanyak dua hingga tiga kali masa tanam, bahkan bisa menjadi empat kali masa tanam. Biasanya hanya satu kali masa tanam.

Bila dibandingkan dengan negara empat musim, seperti Taiwan dan Jerman yang hanya punya 4 bulan masa tanam, Indonesia memiliki 12 bulan masa tanam. Namun, yang menjadi permasalahan saat ini adalah ketersediaan air. "Apabila ada embung maka sayur, ikan, bebek, domba, kambing dapat hidup," ujar Mentan.

Beberapa wilayah seperti NTB yang sudah dibangun embung, pendapatan di daerah tersebut meningkat karena bisa memproduksi lebih banyak dari biasanya. "Dulu enam bulan menganggur karena musim kemarau. Saat ini 12 bulan bisa produktif," imbuh Amran di Jakarta, Kamis (2/3).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pedesaan PDTT, Eko Putro Sandjojo menyampaikan, Kemdes terus berusaha meningkatkan realisasi program prioritas dengan mitra pemerintah maupun swasta. "Kami terus berusaha memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder desa baik di tingkat Kementerian, lembaga negara, BUMN, Pemda, hingga kalangan swasta. Agar empat program prioritas Kemendes PDTT bisa segera terealisasi, " ungkapnya.

Sekitar 82% desa di seluruh Indonesia menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Presiden menginstruksikan kelebihan dana desa sebesar Rp 20 triliun digunakan untuk membangun embung desa. Eko berharap, program pertanian yang telah dilakukan oleh Mentan bisa lebih besar lagi dampaknya. Terlebih, apabila di setiap desa dibangun embung. Saat ini, baru sekitar 45% desa yang memiliki saluran irigasi.

"Dengan begitu, masa tanam yang dimiliki petani Indonesia dapat bertambah dan produktivitasnya meningkat apabila desa tersebut memiliki embung, " ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×