kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP: Sektor perikanan siap memenangkan MEA


Selasa, 23 Februari 2016 / 12:41 WIB
KKP: Sektor perikanan siap memenangkan MEA


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimi kalau sektor perikanan nasional dapat bersaing di pasar bebas masyarakat ekonomi Asean (MEA).

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP Nilanto Perbowo, Selasa (23/2), menegaskan, sektor perikanan nasional sangat siap untuk menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN atau MEA.

Nilanto bahkan meyakini untuk sektor perikanan Indonesia siap menjadi pemenang di MEA. “Kalau bicara kesiapan sektor perikanan di MEA kami sangat-sangat siap," ujarnya.

Nilanto menjelaskan, setelah kebijakan moratorium, dan kebijakan-kebijakan lain yang sudah dikeluarkan pemerintah (KKP) perubahannya sangat signifikan, stok ikan berlimpah, bahan baku pengolahan jadi aman. Sehingga ke depan, produksi perikanan bisa terus kita dorong untuk memproduksi perikanan terbesar se-Asia.

“Ke depan produksi bisa kita dorong untuk mengisi pasar domestik, regional, dan global,” imbuhnya.

Menurutnya, selama ini beberapa negara tetangga seperti Thailand dan China adalah negara yang notabene pemain besar di sektor perikanan. Tapi setelah adanya kebijakan dari pemerintah Indonesia seperti moratorium dan larangan transshipment sektor perikanannya mereka turun drastis. Thailand PDBnya turun hingga 31%, buat China turun 1 digit saja sudah sangat signifikan bagi negera sebesar China.

KKP menilai ini momentum dan peluang karena beberapa negara tetangga kita yang bermasalah, maka ada market yang kosong makanya 2016 kita sangat berpotensi untuk menguasai pasar regional maupun global.

Pada tahun 2015 lalu pemerintah sudah memulai mengalokasikan lebih banyak bantuan langsung untuk masyarakat untuk infrastruktur, sarana dan prasarana, seperti rantai dingin dan lainnya. Sementara pada tahun 2016, untuk Direktorat PDSKP sendiri mengalokasikan anggaran pemerintah sebesar Rp 1,8 trilliun untuk belanja dimasyarakat.

Belanja itu untuk rantai dingin, sistem logistik, membangun kapal olahan ikan , kapal pengangkut ikan hidup, kapal pengangkut ikan beku yang besarnya kurang lebih 300 GT. Selian itu juga kita akan membangun gudang rumput laut, dan pabrik rumput laut.

“Ini perubahan yang sangat drastis dari kami. Maka dari itu setelah kebijakan moratorium dan kebijakan lain seperti dibalik dan saatnya kita yang performance dan harus menjadi pemenang di MEA,” tuturnya.

Untuk menghadapi persaingan pasar regional maupun pasar global. Kami mengedepankan produk perikanan nasional yang akan dihasilkan berkualitas bagus dan aman dikonsumsi untuk manusia, kedua mempertimbangkan hak-hak pokok manusia.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×