kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klaim surplus, Kalbar masih beli beras dari Tegal


Senin, 23 Oktober 2017 / 10:55 WIB
Klaim surplus, Kalbar masih beli beras dari Tegal


Reporter: Lidya Yuniartha, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengekspor beras sebanyak 25 ton beras premium ke Malaysia pada Kamis (19/10) . Beras tersebut diklaim berasal dari Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). Kemtan mengklaim bahwa ekspor tersebut dilakukan karena Kalbar sudah surplus beras mencapai sekitar 350.000 ton.

Meskipun sudah ekspor beras dari Kalbar, berdasarkan informasi yang diperoleh KONTAN, hingga kini, daerah Kalbar masih rutin membeli pasokan beras. Salah satunya dari Tegal, Jawa Tengah.

Salah seorang pemilik dan produsen beras asal Tegal bernama Andi Kusuma mengatakan masih banyak pembeli dari Kalbar. "Memang banyak pembeli beras, termasuk yang berasal dari Kalbar juga masih banyak sampai sekarang," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (22/10).

Namun, Andi mengaku tidak tahu, kemana beras-beras yang dibeli darinya akan dikirim. Ia mengatakan selama ini, dia hanya melayani permintaan pembelian beras untuk dikirim ke berbagai daerah, termasuk pembelian dari darah Sanggau. "Ada saja yang membeli.

Tetapi saya tidak tahu dia mau menjual lagi kemana, mau ekspor atau bagaimana, saya tidak tahu. Kalau mereka cocok dengan beras kami, ya, kami jual," ujar Andi. Selama ini, Andi mendapatkan pasokan berasnya dari para petani di Jawa Tengah, kemudian digiling dan dijual.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan ekspor beras sebanyak 25 ton tersebut merupakan tahap pertama. Ekspor beras akan terus berlangsung, dengan target total sebesar 140.000 ton ke Malaysia. Selain mengekspor beras, Mentan juga mengklaim akan segera mengekspor jagung dari Sanggau ke Malaysia.

Untuk itu, Kemtan bakal memberikan alat mesin pertanian berupa traktor, pompa air, eksvalator dan bibit jagung berkualitas secara gratis. Dengan bibit unggul ini, maka produksi jagung diharapkan akan meningkat.

Billy Haryanto, pedagang beras di Pasar Induk beras Cipinang (PIBC) mengatakan, saat ini kondisi ketersediaan beras medium dalam negeri masih kosong, terutama stok harga beras dengan harga di bawah Rp 9.000 per kilogram (kg). Ia menjelaskan, kenaikan harga beras saat ini menunjukkan kalau stok beras betul-betul kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×