kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Medco dan Puma Energy berkongsi di bisnis BBM


Rabu, 05 Desember 2012 / 08:25 WIB
Medco dan Puma Energy berkongsi di bisnis BBM
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui?ATM BRI?di Jakarta, Minggu (15/8).


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk resmi menjual 63,88% saham PT Medco Sarana Kalibaru senilai US$ 36 juta kepada Puma Energy Pte Ltd dari Singapura. Dengan demikian, Puma kini menguasai perusahaan di sektor hilir bahan bakar minyak (BBM) itu. Adapun Medco Energi melalui anak usahanya, PT Medco Downstream Indonesia, tetap memiliki 36,12% saham Medco Sarana.

Transaksi akuisisi berlangsung pada Senin (3/12). Pasca transaksi, Medco Sarana berganti nama menjadi PT Puma Medco Petroleum. "Medco Energi dan Puma telah berkomitmen akan mengembangkan Puma Medco secara bersama-sama," kata Imron Gazali, Sekretaris Perusahaan Medco Energi, kepada KONTAN, Selasa (4/12).

Puma Medco siap menambah fasilitas infrastruktur berupa tangki penyimpanan BBM yang semula hanya di Jakarta Utara. Selama dua tahun mendatang, Puma Medco akan membangun tangki penyimpanan di Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Indonesia timur.

Dus, distribusi BBM untuk kebutuhan industri akan lebih efisien dengan menjangkau daerah konsumen. Imron optimistis, Puma Medco terus berkembang mengingat Puma Energy memiliki jaringan distribusi luas di pasar internasional berupa 1.300 jaringan ritel di 33 negara.

Direktur Utama Medco Energi, Lukman Mahfoedz, menyebutkan, dana hasil akuisisi Medco Sarana tetap digunakan untuk pengembangan Puma
Medco. "Hasil penjualan saham ini akan diinvestasikan kembali ke Puma Medco untuk menumbuhkan bisnis dan membangun distribusi yang lebih luas," kata Lukman. Medco Energi yakin, di masa mendatang, Puma Medco memiliki posisi kuat dalam bisnis distribusi BBM di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×