Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Net1 milik PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) yakin frekuensi 450 MHz miliknya mampu memberikan jangkauan layanan 4G LTE lebih luas dibandingkan frekuensi lainnya seperti 2.100 MHz maupun 2.300 MHz. Maka dari itu, efisiensi menjadi kekuatan utama dari frekuensi 450 MHz yang dibawa oleh Net1.
Namun, saat ini Net1 masih memiliki tugas yang cukup banyak, yaitu mengubah teknologi CDMA menjadi layanan 4G LTE. Sekadar informasi, Net1 merupakan produk jaringan seluler dari PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) yang sebelumnya bernama Ceria yang bergerak dalam teknologi CDMA.
Namun, setelah STI menjalin kerja sama dengan perusahaan operator dari Skandinavia yang fokus di frekuensi 450 MHz bernama Access Industries Nordic Mobile Telecom (AINMT), STI mantap untuk bertransformasi dari teknologi CDMA menjadi 4G LTE melalui Net1.
Maka dari itu, walaupun masih sama-sama di frekuensi 450 MHz, Net1 harus melakukan migrasi teknologi CDMA sebelumnya saat bernama Ceria, menjadi layanan 4G LTE yang dibawa oleh Net1.
Larry Ridwan selaku CEO Net1 mengaku, para shareholder sudah menyiapkan dana sebesar US$ 130 juta untuk menuntaskan kewajiban lisensi serta melakukan migrasi dari teknologi CDMA menjadi 4G LTE.
Setelah menyelesaikan proses migrasi teknologi tersebut, Larry berharap ada pertumbuhan dari segi pelanggan menjadi 1 juta subscriber dari tahun ke tahun.
Walaupun belum mematok target yang tinggi, Larry yakin dapat terus tumbuh mengingat tidak ada pemain swasta lainnya yang membawa frekuensi 450 MHz dalam persaingan bisnis.
"Kami mau menjadi pemain telko yang beda. Karena dapat frekuensi dan jangkauan yang jauh, kami mau ambil angle lain," tambah Larry, Kamis (14/9)
Sebagai perbandingan, coverage yang mampu dilayani oleh 1 BTS frekuensi 450 MHz setara dengan 3 BTS frekuensi 800 MHz, 10 BTS frekuensi 1.800 MHz, dan 12 BTS frekuensi 2.100 MHz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
