kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik minyak Sei Mangkei ditargetkan beroperasi Juni 2018


Minggu, 27 Mei 2018 / 13:24 WIB
Pabrik minyak Sei Mangkei ditargetkan beroperasi Juni 2018
ILUSTRASI. Perawatan Sarana Produksi Pabrik dan Pengawasan Rendemen Mutu Gula


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Dolly P. Pulungan menyampaikan pabrik downstream minyak goreng di Sei Mangkei yang digarap holding perkebunan negara tersebut bakal beroperasi pada Juni 2018 ini.

Tujuannya untuk membantu pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi untuk komoditas tersebut. "Bulan Juni nanti pabrik downstream minyak jalan," jelas Dolly, saat menghadiri rapat kunjungan kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ranca Bali, Ciwidey, Sabtu (26/5).

Ia melanjutkan, pipeline tahun ini bisa menghasilkan 500.000 ton minyak goreng dan tahun depan bisa menghasilkan jumlah yang sama. Kemudian, pabrik tersebut juga akan mengolah gas bumi dan olein.

Dolly menjelaskan bahwa tujuan besar dari pembangunan pabrik tersebut adalah agar PTPN dapat berkontribusi dalam penyediaan minyak goreng dan membantu pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi komoditas tersebut.

"Ini peran pemerintah mencegah harga kompetitif, itu akan dilakukan PTPN III dengan men-support produk mereka," papar Dolly.

Tak hanya itu, Dirut yang memegang Holding BUMN Perkebunan ini memproyeksikan produk utama PTPN nantinya bukan lagi minyak kelapa sawit (CPO) murni, melainkan produk turunannya.

Namun demikian untuk saat ini produksi CPO tetap menjadi primadona di mana tahun ini diperkirakan bakal naik jadi 2,7 juta ton dari sebelumnya sebanyak 2,3 juta ton.

Untuk tahap awal produksi minyak goreng PTPN bakal ditargetkan untuk konsumsi nasional. Namun Dolly tidak menutup kemungkinan ekspor karena menimbang nilai perdagangan refinery oil alias minyak sawit olahan di pasar internasional sebenarnya sangat besar.

Asal tahu, mengutip data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor refinery oil nasional pada empat bulan pertama 2018 mencapai US$ 1,27 triliun, melejit 78% dari periode sama tahun lalu di US$ 714 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×