kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,04   -6,32   -0.68%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pameran tekstil bertaraf internasional kembali digelar


Selasa, 27 Maret 2018 / 20:54 WIB
Pameran tekstil bertaraf internasional kembali digelar
ILUSTRASI. INDUSTRI TEKSTIL


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pameran industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) terintegrasi bertaraf internasional, yakni Indo Intertex–Inatex akan kembali digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 4–7 April 2018 mendatang. Kedua pameran yang saling terkait yakni Indo Intertex menghadirkan permesinan dan peralatan. Sedangkan Inatex menghadirkan bahan baku serat, benang, kain, pakaian jadi, aksesories/zipper/button/belt dan produk industri nonwoven.

Pameran tahun ini yang mengambil tema “Percepatan Pertumbuhan Investasi” juga akan dilengkapi dengan pameran Indo Textprint dan Indo Dyechem. Indo Texprint khusus menampilkan mesin-mesin cetak tekstil (digital textile printing machinery), dan Indo Dychem khusus menampilkan peralatan proses pewarnaan, finishing, kimia tekstil dan bahan-bahan pewarna tekstil (textile chemical & dyestuff).

Paul Kingsen, Project Director PeragaExpo, selaku penyelenggara pameran, mengatakan, pameran yang telah berlangsung selama 16 tahun ini menjadi sarana bagi para stakeholder ITPT untuk berinteraksi berbagi informasi mengenai perkembangan teknologi maupun bisnis ITPT, serta mengkaji peluang berinvestasi dan kerjasama. "Optimisme pertumbuhan ITPT menjadi pendorong utama diselenggarakannya pameran ITPT bertaraf internasional Indo Intertex – Inatex 2018,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (27/3).

Dengan populasi penduduk 250 juta orang, industri tekstil dan garmen saat ini menjadi industri strategis bagi perekonomian Indonesia. Sektor manufaktur terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia telah mencapai nilai US$ 12,4 miliar pada tahun 2017, melebihi target dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sebesar US$ 11,8 miliar.

Pemerintah bahkan menargetkan pertumbuhan ekspor 2019 sebesar US$ 15 miliar. Permintaan tekstil yang tinggi dari Asia Tenggara dan Timur Tengah adalah faktor yang menentukan sehingga target tercapai. Industri tekstil di Indonesia mempunyai potensi dalam mencapai pertumbuhan yang stabil dengan iklim bisnis yang lebih baik dan lebih ramah bagi investor.

Peningkatan daya saing global dalam industri garmen & tekstil menyiratkan bahwa perusahaan lokal harus meningkatkan mesin yang sudah ada dan mengganti dengan mesin baru guna memotong biaya dan meningkatkan hasil produksi. Digitalisasi mulai banyak diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Berkaitan hal ini, Paul Kingsen menyatakan,  digitalisasi dan networking membentuk tren masa depan sehingga para pelaku Industri 4.0 merasakan pentingnya mengintegrasikan teknologi ke dalam bisnis mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×