kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panen udang di Kolaka, ini peringatan Menteri Susi


Senin, 20 Maret 2017 / 22:15 WIB
Panen udang di Kolaka, ini peringatan Menteri Susi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti melakukan panen udang Vaname di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (20/3). Pada saat panen, Susi mengapresiasi upaya para petambak rakyat yang berjuang memproduksi udang berkualitas bagus.

Pada kunjungan kali ini ke Kolaka, Susi memanen udang rakyat sebanyak 13 ton yang diproduksi di lima petak tambak berukuran 300 meter persegi. Vaname yang dipanen tersebut berkuran besar dengan size 40 atau 40 ekor per kiogram (kg) yang dijual dengan harga Rp 88.000 per kg dan terlihat sehat.

Kendati demikian, Susi juga mengingatkan agar petambak waspada terhadap penyakit genetis pada udang Vaname yang berpotensi menimbulkan kerugian luar biasa bagi para petambak. Sejumlah negara dilaporkan sudah mengalami kerugian akibat penyakit yang timbul.

"Saya harap para pembudidaya cermat dan semoga memang tidak terjadi di Indonesia. Jangan sampai, kita tahunya setelah kecelakaan," ujar Susi dalam keterangan pers.

Selain melakukan panen raya, Susi juga menyoroti tambak-tambak yang tidak produktif di Kolaka. Revitalisasi tambak udang di Kabupaten Kolaka akan menjadi salah satu program kerja di KKP.

Menurutnya, apabila pemerintah melalui BUMN yakni melalui Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) ingin berinvestasi akan mahal sekali jika 1 hektare (ha) tambak dijual masyarakat Rp 1 miliar.

"Tapi saya akan minta agar BNI dan BRI memberikan pinjaman kepada petambak untuk menghidupkan tambak-tambak tidak produktif. Perindo dan Perinus yang menjadi inti dari plasma petambak udang di Kolaka karena potensinya besar sekali," jelas Susi.

Lebih lanjut, Susi juga mengutarakan agar pembudidaya tidak boleh menggunakan bahan pemberantas hama udang secara berlebihan karena dapat menurunkan kualitas udang dan juga merusak ekosistem. Ia juga mengimbau pembudidaya untuk dapat mengatur aliran air ke tambak udang dengan baik, harus ada tanaman bakau yang hidup di kawasan perairan.

Frahma Alamiarso, Division Head of Corporate Communication PT Centra Proteina Prima (CP Prima) mengatakan pihaknya mengapresiasi kehadiran Susi pada panen udang Vaname milik petambak rakyat. Ia bilang, sejak 2011, CP Prima telah terlibat aktif dalam membina para petambak untuk dapat memproduksi udang yang berkualtias dan bebas dari penyakit. Di samping itu, CP Prima menjual benih, pakan dan obat-obatan untuk para petambak binaannya di Kolaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×