kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar ban motor bisa tumbuh 10%-15% di 2014


Senin, 23 Desember 2013 / 09:20 WIB
Pasar ban motor bisa tumbuh 10%-15% di 2014
ILUSTRASI. Ini 2 Cara Tarik DANA di Alfamart dan Pegadaian


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pasar ban motor tahun depan akan mengikuti pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua. Pada 2014 penjualan ban motor akan tumbuh 10%–15% dibanding tahun ini. Penambahan jaringan dan produk baru dipilih para produsen untuk mengerek kinerja.

Bayu Surya Pamugar Sugeng, Head of Sales and Marketing Motorcycle Product Line PT Michelin Indonesia memprediksi, pertumbuhan penjualan ban roda dua secara nasional sekitar 10%–15%. Lebih tinggi ketimbang prediksi pertumbuhan penjualan sepeda motor yang sekitar 10%. Alasannya, produksi ban motor juga ditujukan ke pasar replacement.

Bayu menilai motor-motor yang akan menjadi produk favorit 2014 adalah motor sport dan skutik. "Motor jenis sport menggunakan ban tubeless. Motor skutik juga mulai menggunakan ban jenis ini. Michelin dengan ban tubeless-nya akan menunjang permintaan ban motor-motor itu," kata Bayu kepada KONTAN, Minggu, (22/12).

Untuk itu, Michelin akan mendongkrak penjualannya lewat ban jenis pilot street. Kemudian, mencoba masuk ke semua tipe ban untuk kuda besi. Selain itu, produsen ban asal Prancis itu akan menambah jaringan distributor dengan menggandeng peritel ban, Planet Ban. Saat ini Planet Ban memiliki lebih dari 90 gerai di Jawa dan Bali.

PT Multistrada Arah Sarana Tbk juga melihat penjualan ban sepeda motor tahun bakal tumbuh seiring penjualan motor. "Potensi pertumbuhan masih terbuka, khususnya di luar Jabedetabek," kata Uthan Sadikin, Direktur Pemasaran dan Penjualan Multistrada kepada KONTAN.

Multistrada akan menambah varian baru untuk produk unggulan mereka, Corsa pada 2014. Selain itu, Multistrada akan menambah jaringan ritelnya sekitar 200 unit selama tahun 2014.

Terkait pelemahan rupiah, perusahaan ban milik Pieter Tanuri itu sudah melakukan penyesuaian harga jual. "Kenaikan harga mengikuti pasar. Ban motor sudah naik 5-8%," kata Uthan.

Sementara itu, meski ikut terkena dampak pelemahan rupiah, Michelin masih mempertahankan harga jual produknya agar tidak terlalu jauh berbeda dengan produk pesaing. Kendati begitu, bukan berarti strategi tersebut sama sekali tidak dilirik. "Belum ada plan untuk menaikkan harga," kata Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×