kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis beras siap mengalap berkah panen raya


Rabu, 08 Maret 2017 / 11:36 WIB
Pebisnis beras siap mengalap berkah panen raya


Reporter: Elisabeth Adventa, Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sebagian besar sentra padi di Indonesia akan memasuki masa panen raya di bulan ini. Tak cuma pemerintah, perusahaan beras swasta juga bersiap-siap untuk menyerap beras sebesar-besarnya di musim panen esok.

Ambil contoh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sebagai perusahaan yang menjadikan beras sebagai komoditas utamanya, perusahaan ini tak memasang target penyerapan secara spesifik tahun ini.

Emiten berkode AISA tersebut menargetkan penyerapan beras sebanyak mungkin pada panen raya pertama di tahun 2017. "Target kami sebanyak mungkin, sesuai dengan kapasitas produksi tentunya," terang Desilina, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera ke KONTAN, Selasa (7/3).

Ia menjelaskan Tiga Pilar akan menyerap gabah dengan kualitas terbaik yang ditawarkan dengan harga paling terjangkau. Kualitas Gabah Kering Panen (GKP) selama musim panen pertama tahun ini menurun akibat tingginya kadar air.

Tiga Pilar sendiri berencana menyerap GKP dengan kadar air di bawah 28%. Harga beli GKP perusahaan itu ditargetkan di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 3.700 per kilogram (kg).

Gabah yang punya kadar air sebesar itu bisa dikeringkan perusahaan dengan mesin pengering atau dryer yang dimilikinya. Desilina bilang, pengering milik Tiga Pilar bisa menekan kadar air gabah hingga 14%. Setelah itu, baru gabah digiling menjadi beras.

Tiga Pilar juga telah menyiapkan silo atau gudang untuk menampung gabah ini.

Kapasitas produksi yang disiapkan Tiga Pilar adalah 480.000 ton per tahun. Setelah menyerap panen raya pertama ini, sekitar 70% hasilnya akan dijual dalam bentuk beras kemasan maupun curah.

Sedang PT Food Station Tjipinang. perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk memborong beras di tahun ini. Dana itu berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang cair di awal 2017.

Direktur Food Station Tjipinang Arief Prasetyo Adi mengatakan, perusahaannya tahun ini berupaya untuk bisa menyerap beras sebanyak mungkin. Ia tak menyebut angka spesifik dan hanya berharap stok akhir beras di gudang perusahaan bisa mencapai 20.000 ton di akhir tahun 2017. Target stok akhir ini lebih tinggi daripada angka per akhir 2016, yaitu 12.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×