kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis properti pede di IPEX 2017


Jumat, 11 Agustus 2017 / 22:18 WIB
Pebisnis properti pede di IPEX 2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengandeng lebih dari 200 pengembang menggelar pameran properti bertajuk Indonesia Properti Expo(IPEX) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 11 -20 Agustus 2017. Ada 900 proyek perumahan yag dijajakan dalam perhelatan ini.

Pameran ini dharapkan bisa menjadi sah satu pendorong agar bisnis properti tumbuh tahun ini. Pasalnya, transaksi yang ditargetkan selama sepuluh hari pameran ini bisa mencapai Rp 5 triliun atau meningkat dari Rp 4,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pemerintah opimis target sejuta rumah masih bisa tercapai tahun 2017. Pasalnya, realisai target tersebut sudah mencapai 49% sampai awal Agustus. IPEX ini dharapkan bisa menjadi salah satu langkah untuk menyukseskan program tersebut.

"Kami optimis target sejuta rumah tercapai karena banyak pengembang yang sudah mulai mau mengembangkan rumah subsidi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR) Basuki Hadimuljono di Jakarta saat pembukaan IPEX 2017 pada Jumat (11/8).

Sementara presiden Jokowi mengatakan kebutuhan akan hunian masih sangat tinggi dimana backlog hunian masih mencapai 11,4 juta dan pemerinta terus berupaya menekan angka ersebu dengan penyaluran subsidi dan memberikan kemudahan perizinan pembangunan perumahan bagi pengembang.

"Subsidi untuk peumahan mecapai Rp 74 triliun mulai 2015-2019. Ini angka yang sangat besar dan semestiya pergerakan industi properti ini sudah bisa kencang." kata Jokowi.

Sedangkan dalam paket kebijakan ke XIII, pemerintah juga telah memangkas lebih dari 50%perizinan pembangunan perumahan. Jokowi menghimbau agar pemerintah daerah segera menyesuaikan Perda dengan kebijakan tersebut agar pengembang bisa membangun perumahan lebihcepat karena kebutuhan akan perumahan masih sangat tinggi

Direktur Konsumer Banking BTN, Handayani melihat industri properti masih tumbuh jika melihat pencapaian penyaluran KPR subsidi perusahaan masih tumbuh 28,3% dan KPR non subsiditumbuh 11,09% pada per Juni2017."Apalagi sebagian pengembang salesnya juga masih tumbuh signifikan," katanya.

Untuk mendorong pertubuhan bisnis properti,BTN akan fokus melakukan pembiayaan pada perumahan segmen menegah bawah dengan harga Rp 300 juta-Rp 350 juta untuk non subsidi karena permintaan di segmen tersebut masih saat besar. Sedangkan untuk subsidi, BTN akan fokus menjalin kerjasama dengan BUMN, Polri dan TNI dalam pembiayaan rumah.

Muhammad Nawir, Direktur Perumnas berharap IPEX 2017 bisa mendorong pertumbuhan penjualan properti. Perumnas membidik transaksi Rp 50 miliar dari perhelatan ini. "Ini lebih tinggi dari IPEX 2017 yang pertama. Kami optimis itu tercapai karena ada proyek rumah subsidi yang kita luncurkan di pameran ini," kata Nawir.

Meskipun secara umum industri properti masih lambat, namun penjualan untuk rumah segmen menengah bawah yakni di bawah Rp 500 juta masih cukup bagus. Nawir yakin, Perumnas masih akan mencatat pertumbuhan tahun ini.

Sedangkan PT PP Properti memidik transaksi Rp 70 miliar dari pameran ini atau meningkat dari Rp 50 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perusahaan optimis karena ada banyak proyek baru yangjuga dijajakan dalam pameran ini. "Kami yakin pameran ini bisa mendorong pertumbuhan penjualan properti, apalagikebutuhan hunian itu masih besar," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×