kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pedagang berharap pada operasi pasar beras


Rabu, 10 Januari 2018 / 20:55 WIB
Pedagang berharap pada operasi pasar beras


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pedagang harapkan operasi pasar dapat turunkan harga beras. Hal itu dikarenakan harga beras medium sudah jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Diharapkan satu hingga dua hari ini operasi pasar dapat mempengaruhi harga," ujar pemilik toko beras UD Kerkep, Andi Wijaya, Rabu (10/1).

Andi bilang operasi pasar dapat berpengaruh apabila jumlah yang digelontorkan mencukupi. Kurangnya pasokan menyebabkan harga tinggi.

Harga gabah saat ini terbilang tinggi mencapai Rp 6.000 per kilogram (kg). Apabila dijadikan beras harganya dapat mencapai lebih dari Rp 10.000 per kg.

Pembuatan HET sebelumnya dinilai Andi tidak melihat kemungkinan perubahan harga gabah. Andi bilang HET ditentukan dengan meilhat harga gabah sebesar Rp. 3.800 per kg.

Operasi pasar pun dinilai telah digelontorkan secara masif. Pemilik penggilingan gabah di Jawa Timur, Sumanto bilang menjadi penyalur beras di daerah Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo.

"Kita sudah lakukan operasi pasar sebanyak 20 titik," terang Sumanto.

Operasi pasar tersebut dilakukan menyebar. Sumanto bilang dari 20 titik tersebut akan menyebar ke pembeli dari titik tersebut.

Beras operasi pasar dijual dengan harga Rp 8.250 per kg. Beras tersebut dijual pada pedagang yang kembali menyalurkan kepada pedagang kecil.

Nantinya pedagang yang membeli beras operasi pasar apabila kembali menjual ke pengecer dengan partai besar harus menjual dengan harga Rp 8.500.

Harapannya nanti beras tersebut dapat dibeli masyarakat dengan harga Rp 9.000 per kg masih di bawah HET.

Sumanto bilang, untuk memenuhi kebutuhan, impor beras diperlukan. Namun, impor tersebut jumlahnya harus diperhitungkan agar tidak menjadi berlebih sehingga stok menumpuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×