kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan VKTR Teknologi (VKTR) Turun 29,79% Menjadi Rp 205 Miliar di Kuartal I-2024


Selasa, 30 April 2024 / 13:11 WIB
Pendapatan VKTR Teknologi (VKTR) Turun 29,79% Menjadi Rp 205 Miliar di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 205 miliar selama kuartal I-2024.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 205 miliar selama kuartal I-2024. Pendapatan VKTR turun 29,79% dari Rp 292 miliar pada kuartal I-2023.

Direktur VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, penurunan pendapatan utamanya disebabkan oleh penurunan penjualan dari bisnis manufaktur suku cadang seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional di kuartal tersebut.

Di sisi lain, VKTR mencatat adanya penjualan di segmen penjualan kendaraan listrik atawa electric vehicle (EV) pada kuartal I-2024, berbeda dengan periode kuartal I-2023 yang masih nihil.

Dari sisi neraca, tidak terjadi banyak perubahan. Total aset mengalami peningkatan sebesar 0,5% menjadi Rp 1,68 triliun pada akhir Maret 2024 dari Rp 1,67 triliun per akhir 2023. Sementara itu, total kewajiban turun sebesar 3% menjadi Rp 505 miliar pada kuartal I-2024 dari Rp 520 miliar FY 2023.

Baca Juga: Penjualan Motor Listrik Meningkat, Saham-Saham Ini Bisa Ditimbang

"VKTR fokus pada peningkatan margin yang didorong utamanya oleh pengendalian biaya yang baik di segmen bisnis manufaktur suku cadang dan penjualan di segmen bisnis EV setelah sebelumnya nihil di 1Q23," kata Gilarsi dalam siaran pers, Selasa (30/4).

Dari segmen penjualan EV, di sepanjang kuartal I-2024, VKTR semakin menguatkan ekspansi portofolio klien business to business (B2B) yang memiliki visi ke arah keberlanjutan yang semula hanya business to business government (B2G).

Hal ini tercermin dari kelanjutan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta sepanjang kuartal tahun ini. Beberapa kerja sama telah dijajaki oleh VKTR pada kuartal I-2024 untuk mendorong adopsi dan penjualan EV di Indonesia, seperti joint venture dengan salah satu perusahaan distributor kendaraan terkemuka di Indonesia untuk memaksimalkan kanal penjualan; serta menandatangani kerja sama strategis dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia untuk solusi green financing melalui skema electric-Mobility as a Service (e-MaaS).

"Beberapa hal menjadi faktor penurunan penjualan kami sejalan dengan penurunan di industri otomotif nasional, seperti Pemilihan umum Presiden yang terjadi pada 1Q24 yang menyebabkan banyak pihak melakukan wait and see approach," tutur Gilarsi.

Baca Juga: VKTR dan Gapura Angkasa Luncurkan Bus Listrik di Bandara Soetta Jelang Lebaran

Selain itu, lanjut Gilarsi, ketidakpastian kondisi makro global di tengah memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada pelemahan rupiah menyebabkan melemahnya daya beli konsumen.

Namun, di tengah kondisi eksternal yang menantang, segmen manufaktur suku cadang mampu mendorong peningkatan margin berkat pengendalian keuangan yang baik.

Dari segi EV, VKTR tetap konsisten untuk menyelesaikan progres pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis completely knock down (CKD) pertama di Indonesia di Magelang agar berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang ditargetkan selesai pada bulan September 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×