kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang properti Indonesia meraup untung besar


Jumat, 05 April 2013 / 07:07 WIB
Pengembang properti Indonesia meraup untung besar
ILUSTRASI. Witch Hazel


Reporter: Adisti Dini Indreswari, Adinda Ade Mustami, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Sebagian besar emiten properti mereguk untung besar tahun lalu. KONTAN mencatat, sebanyak 10 emiten properti mencetak pertumbuhan laba bersih rata-rata sebesar 89,48% year-on-year (YoY) selama 2012. Sedangkan pendapatannya meningkat rata-rata 49,83% (YoY) pada tahun lalu.

PT Duta Anggada Realty Tbk mengantongi pertumbuhan laba bersih paling tinggi dari 10 perusahaan. Emiten berkode saham DART ini mencetak laba bersih 2012 sebesar Rp 180,83 miliar, melonjak 183,39% dibandingkan laba bersih tahun 2011.

Proyek perkantoran Sinarmas MSIG Tower yang berada di lokasi premium Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, menopang kinerja Duta Anggada. Alhasil, pendapatan Duta Anggada melompat 102% (YoY) menjadi Rp 846 miliar. "Selain dari penjualan Sinarmas MSIG Tower, pencapaian pendapatan 2012 bersumber dari tingkat hunian yang tinggi di gedung-gedung yang disewakan," jelas Greg Toreh, Sekretaris Perusahaan Duta Anggada Realty kepada KONTAN, Kamis (4/4).

Selama ini, Duta Anggada mengoperasikan 12 proyek komersial dan ritel, antara lain Chase Plaza, Wisma Mampang, Wisma Darya Varia, Bapindo Plaza, dan Citywalk Sudirman.

Pengembang lain yang mencatatkan pertumbuhan memuaskan adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk. Emiten berkode saham SSIA ini meraih laba bersih 2012 mencapai Rp 707,25 miliar. Jumlah ini melesat 174,68% dibandingkan laba bersih 2011.

Pencapaian itu ditopang pertumbuhan pendapatan 2012 sebesar 23,82% (YoY) menjadi Rp 3,56 triliun. Di saat yang sama, beban langsung SSIA hanya naik 8,2% (YoY) menjadi Rp 2,3 triliun.

Bisnis jasa konstruksi menyumbang pendapatan terbesar bagi SSIA, yakni Rp 1,87 triliun setara 52,53% total pendapatan 2012. Kontribusi berikutnya dari penjualan lahan industri sebesar Rp 1,09 triliun atau 30,62% pendapatan.

Bisnis properti nasional tahun ini tetap menggiurkan. Ini pula yang mendorong sejumlah pengembang terus berekspansi. PT Modernland Realty Tbk (MDLN), misalnya, gencar mengembangkan lini bisnis kawasan industri. Demi mengerek kinerja, MDLN berniat mengakuisisi lahan hingga tiga tahun ke depan.

Modernland siap mengakuisisi lahan seluas 1.300 hektare (ha) di kawasan timur Jakarta. "Tapi, tahun ini, kami akan akuisisi 750 ha dulu, sisanya tahun depan," ujar Cuncun M. Wijaya, Manajer Hubungan Investor MDLN, beberapa waktu lalu.

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) juga menyiapkan akuisisi lahan di sedikitnya empat lokasi tahun ini. APLN masih fokus di DKI Jakarta. Empat lokasi yang bakal diakuisisi antara lain, dua lahan di Jakarta Utara, satu di Jakarta Timur, dan satu di Jakarta Selatan. Masing-masing lahan seluas 2 ha-3 ha. Keempat lahan akan dibangun superblok, meliputi residensial dan komersial.

Tahun ini, Duta Anggada fokus melanjutkan pembangunan empat proyek teranyar yang sudah berjalan. Di Jakarta, DART mengerjakan tiga proyek mixed-use, yakni La Maison Barito di Barito, Icon Towers di Jalan Sudirman, serta Citylofts Gajahmada di Jalan Gajah Mada Jakarta Barat. Duta Anggada juga akan meneruskan pembangunan hotel di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×