kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggilingan di daerah sulit dapatkan gabah


Rabu, 13 Desember 2017 / 20:26 WIB
Penggilingan di daerah sulit dapatkan gabah


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggilingan-penggilingan di beberapa daerah mulai kesulitan mendapatkan pasokan gabah dari petani lantaran musim tanam yang sedang berlangsung.

Paryoto, pedagang sekaligus pemilik penggilingan yang berada di Sragen, Jawa Tengah mengatakan jumlah gabah yang didapatnya sangat kecil dibandingkan yang biasa diperolehnya.

"Saat ini pasokannya berubah-ubah. Untuk saya biasanya pasokan bisa 30 ton per hari, hari ini hanya 15 ton. Itu pun jumlahnya tidak menentu," ujar Paryoto kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).

Menurut Paryoto, harga gabah kering panen (GKP) dengan rendeman 50%-60% bisa mencapai Rp 5.300 hingga Rp 5.400 per kg. Bahkan, harganya pun bisa mencapai Rp 6.000 per kg.

Paryoto bilang, sulitnya mendapat pasokan gabah ini sudah terjadi sejak awal Desember. "Ini siklusnya sudah biasa. Nanti kondisi ini akan berlangsung hingga awal Januari, dan di akhir Januari mulai Normal," terangnya.

Hal yang sama pun disampaikan oleh Sumanto, pedagang dan pemilik penggilingan di Gresik, Jawa Timur. Dia bilang, kondisi ini sudah umum terjadi di Indonesia.

Meskipun masih terdapat panen di beberapa daerah, namun jumlahnya hanya sedikit. Menurutnya produksi akan kembali normal pada akhir Januari hingga akhirnya panen raya pada Maret.

Meski begitu, Sumanto yakin beberapa penggilingan masih memiliki simpanan gabah untuk digiling. "Saat ini produksi menurun, tetapi stoknya masih ada. Penggilingan di Jawa Timur saja ada puluhan ribu, pasti ada beberapa penggilingan yang memiliki stok," kata Sumanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×