kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga gabah tinggi, Bulog tidak mampu serap


Rabu, 22 November 2017 / 17:53 WIB
Harga gabah tinggi, Bulog tidak mampu serap


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gabah yang tinggi melewati Harga Pembelian Petani (HPP) membuat Perum Bulog tidak lagi menyerap gabah petani.

"Bulog sudah tidak bisa menyerap karena harganya sudah di atas HPP," ujar Ketua Kontak Tani dan Nelayan Indonesia, Winarno Tohir kepada Kontan.co.id, Rabu (22/11).

Harga gabah kering panen (GKP) saat ini sebesar Rp 5.000 per kilogram (kg) sampai Rp 5.200 per kg. Sementara harga gabah kering giling (GKG) sebesar Rp 6.500 per kg.

Harga GKG tersebut dinilai telah melampaui HPP Bulog. HPP gabah setelah dilakukan fleksibilitas 10% oleh Bulog menjadi Rp 5.115 per kg.

Tingginya harga gabah membuat pengusaha enggan menjual beras medium. Hal tersebut dianggap tidak menguntungkan mengingat harga beras medium telah dipatok dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Het beras medium berkisar antara Rp 9.450 per kg hingga Rp 10.250 per kg tergantung wilayah. Sementara HET beras premium berkisar antara Rp 12.800 per kg hingga Rp 13.600 per kg berdasarkan wilayah.

Meski hasil panen dinilai Winarno mencukupi kebutuhan, namun saat ini masih terdapat kekurangan beras medium. Hal itu dinilai merupakan ranah Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras medium.

Saat ini Winarno bilang terdapat daerah yang sedang melakukan panen. Selain itu ada pula daerah yang mulai melakukan penanaman padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×