kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan benih sawit Dami Mas diprediksi stagnan


Kamis, 07 Februari 2013 / 09:00 WIB
Penjualan benih sawit Dami Mas diprediksi stagnan
ILUSTRASI. Warga berbelanja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan menggunakan masker di sebuah supermarket


Reporter: Handoyo | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Penjualan benih sawit PT Dami Mas Sejahtera tahun ini diperkirakan bakal stagnan, atau sama dengan tahun lalu. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang masih rendah menyebabkan permintaan benih kurang maksimal.

Direktur Dami Mas, Tony Liwang menyebut, penanaman kembali atau replanting dan pembukaan areal lahan perkebunan sawit sangat dipengaruhi harga CPO dunia. "Kalau tren harga CPO seperti saat ini, permintaan benih sawit ikut mengendur," papar Tony, beberapa waktu lalu.

Tahun ini, Dami Mas hanya menargetkan penjualan benih sawit sebanyak 20 juta benih, atau sama seperti tahun lalu. Asal tahu saja, sepanjang tahun lalu, anak usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk ini menorehkan penjualan sebanyak 20 juta benih. Namun, jumlah yang sudah dikirimkan kepada pembeli masih sekitar 18,5 juta benih.

Tahun lalu, sebanyak 60% atau 12 juta benih sawit produksi Dami Mas dipasarkan ke beberapa perusahaan sawit dan petani plasma. Penjualan ini termasuk 52.500 benih sawit yang diekspor ke Liberia. Sedangkan sisa 40% produksi benih Dami Mas digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan, yakni Sinar Mas Agro.

Harga benih sawit produksi Dami Mas pada tahun ini dibanderol Rp 11.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi 22% dibandingkan harga benih di tahun lalu, yang masih di kisaran harga Rp 9.000 per kg. Perusahaan mengerek harga jual benih, lantaran kualitas benih juga terus ditingkatkan.

Sejauh ini, perusahaan memiliki 100 hektare (ha) lahan indukan benih sawit yang berlokasi di Riau dan Sumatera Selatan. Adapun, pohon indukan yang dimiliki mencapai 11.000 pohon.

Nah, tahun ini, Dami Mas berencana mengganti tanaman indukan sebanyak 4.000 pohon di lahan seluas 30 ha. Perusahan memang harus mulai mengganti pohon indukan, karena tanaman yang ada saat ini sudah berusia lebih dari 10 tahun. Maklum, indukan yang sudah senior, yakni berusia di atas 10 tahun, produktivitas benihnya akan menurun.

Berdasarkan data dari Direktorat Tanaman Tahunan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan), sepanjang tahun lalu, perusahaan benih sawit dalam negeri sudah merealisasikan penjualan 160,99 juta benih sawit, dari target produksi nasional yang mencapai 175 juta benih.

Adapun, jumlah ekspor benih nasional pada tahun lalu mencapai sebanyak 13,045 juta benih, atau setara dengan 8% dari total penjualan tahun lalu. Benih sawit tersebut diekspor ke Nigeria, Ghana, Kamerun, Pantai Gading, Philipina, Liberia, dan juga Gabon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×