kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaikan harga komoditas angkat bisnis pelayaran


Jumat, 22 Desember 2017 / 18:06 WIB
Perbaikan harga komoditas angkat bisnis pelayaran


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri pelayaran nasional yaitu Indonesian National Shipowners Association (INSA) optimistis melihat prospek bisnis tahun depan. Kinerja sebagian besar sektor diyakini akan cerah, kendati terdapat sektor yang belum menunjukkan tren pertumbuhan signifikan pada 2018.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, berdasarkan asumsi ekonomi makro yang tumbuh moderat tahun depan, industri pelayaran nasional dinilai tidak banyak mengalami pertumbuhan signifikan pada angkutan domestik.

Namun beberapa sektor pelayaran nasional yang melayani kegiatan ekspor impor diyakini akan mengalami pertumbuhan bertahap pada awal kuartal-II 2018. Ini tidak terlepas dari membaiknya harga komoditas seperti batubara dan juga crude palm oil (CPO) global mulai beberapa waktu belakangan ini.

Penyebab lain membaiknya kinerja sektor pelayaran pada angkutan ekspor impor merupakan dampak positif dari Paket Kebijakan Ekonomi XV terkait Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional dan Permendag No. 82/2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu.

Permendag yang mewajibkan ekspor impor menggunakan kapal yang penguasaannya di bawah perusahaan angkutan laut nasional itu untuk komoditas batubara, CPO dan beras diyakini akan menekan defisit neraca perdagangan jasa Indonesia.

“Kinerja pelayaran nasional diprediksi akan tumbuh bertahap terutama pada sektor angkutan curah, tongkang atau tug and barge, dan kargo kontainer,” kata Carmelita dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat (22/12).

Sedangkan sektor angkutan kontainer domestik dinilai masih stabil. Volume kargo nasional diyakini tumbuh 10%-20% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kargo yang relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir masih lebih lamban ketimbang pertumbuhan jumlah ruang muat kapal.

"Akibatnya, persaingan angkutan laut sektor kontainer kian ketat kendati masih pada level persaingan sehat dan belum mendorong pelaku usaha melakukan konsolidasi kontainer, seperti yang terjadi di pelayaran kontainer luar negeri," kata Witono Soeprapto, Wakil Ketua Umum I DPP INSA

Hal serupa terjadi pada angkutan kargo domestik yang masih stabil. Sektor pelayaran ini sangat bergantung pada permintaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi nasional, dan konsistensi pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur nasional.

Sekretaris Umum DPP INSA Budhi Halim mengatakan, dengan melihat kondisi tahun ini dan prediksi tahun depan, secara umum industri pelayaran nasional di 2018 masih akan tetap stabil seperti beberapa tahun ini.

"Untuk itu, kami mendorong pemerintah untuk memberikan kebijakan yang dapat menstimulus tumbuh kembang pelayaran dengan aturan yang pro maritim dan dijalankan dengan konsisten," ujar Budhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×