kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perumahan Villa Kencana SPS Group terdampak cuaca ekstrem


Sabtu, 10 Februari 2018 / 20:35 WIB
Perumahan Villa Kencana SPS Group terdampak cuaca ekstrem


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perumahan Villa Kencana Cikarang (VKC) yang dikembangkan oleh SPS Group menjadi proyek yang cukup dikenal setelah Presiden Jokowi pada Mei 2017. Proyek itu merupakan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang masuk dalam program rumah subsidi.

Tuti Mugiastuti, General Manager SPS Group mengatakan, kehadiran Jokowi dalam meresmikan proyek tersebut cukup berpengaruh terhadap penjualan SPS group terutama untuk Villa Kencana Cikarang. Terbukti, perusahaannya berhasil membukukan penjualan 15.000 unit rumah sepanjang 2017.

Selain kehadiran presiden ke proyek VKC, hal lain yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih VKC adalah komitmen SPS Group dalam upaya memberikan lingkungan hunian yang layak dan nyaman.

“Kami sangat mempertimbangkan aspek infrastruktur yang ada di kawasan VKC. Dari jalan boulevard yang lebar, ketersediaan air bersih hingga kondisi aliran sungai yang ada didalam kawasan sangat kami perhatikan,” kata Tuti dalam keterangan resminya yang dikutip, Sabtu (10/2).

Perumahan VKC memiliki total lahan pengembangan seluas 125 ha. Hingga saat ini, SPS Group telah membangun 8.647 unit rumah di sana. Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem beberapa hari lalu, hanya 50 unit rumah yang terkena dampaknya atau hanya 0,5% dari total luas kawasan VKC.

Tuti menjelaskan bahwa standar kualifikasi perumahan itu sudah di atas peil banjir, artinya ketinggian muka tanah secara hidrologi paling aman dari risiko banjir. Aliran sungai di kawasan VKC menurutnya sudah cukup baik karena rutin dilakukan normalisasi agar sungai tidak mengalami pendangkalan. Terbukti sepanjang tahun 2017 tidak pernah terjadi banjir.

Dia mengatakan, penyebab kenapa VKC bisa terjadi banjir adalah kondisi sungai setelah atau di luar kawasan yang notabene milik warga belum di normalisasi, sehingga tidak mampu menahan derasnya debit air di tengah curah hujan yang tinggi. “Karena tidak mampu menahan derasnya air, akhirnya debit air itu berbalik dan masuk ke kawasan perumahan kami,”tambah Tuti.

“Kami juga menyarankan kepada Pemda setempat untuk segera melakukan normalisasi sungai yang ada di wilayah-wilayah yang pembangunan pembangunan properti nya sedang pesat,”kata Tuti. Tuti mengatakan, aliran sungai ini harus terintegrasi mulai dari dalam kawasan perumahan hingga di aliran sungai terakhir menuju ke laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×