kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen kaos Hammer targetkan penjualan naik 10%


Rabu, 23 Agustus 2017 / 15:29 WIB
Produsen kaos Hammer targetkan penjualan naik 10%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PT Warna Mardhika mengaku tidak terdampak adanya penurunan daya beli yang dikeluhkan banyak peritel, pemilik brand pakaian Hammer Group tersebut mengaku penjualannya di semester I tetap baik. Asal tahu saja, di paruh pertama tahun ini perusahaan sudah mengantongi kenaikan penjualan sebesar 18%, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan target yang dipasang di level 10%-15%.

Mario Hartono, Vice President Director PT Warna Mardhika Indonesia mengatakan bahwa perusahaan tetap optimis dalam melakukan pengembangan bisnis pada tahun ini. Khusus untuk semester II, perusahaan mengatakan penjualan perusahaan tidak akan sebaik diparuh pertama yang terdapat event lebaran, namun secara umum dirinya mengatakan masih akan bisa mendapatkan pertumbuhan.

"Prediksi saya kami tumbuh sampai 8-10% di tahun 2017 ini, kalau kita lihat kan lebaran full di bulan Juni ya tinggi di semester I," ujarnya kepada KONTAN di Jakarta, Sabtu (19/8).

Untuk mencapai target dirinya juga bakal menguatkan penjualan online, hal ini untuk memperkuat penjualan offline yang saat ini masih menjadi kontributor pendapatan utama perusahaan. Nantinya, kombinasi ini akan mampu memperluas segmen perusahaan tidak hanya di pusat perbelanjaan saja melainkan orang-orang yang senang berbelanja online. Selain itu, investasi untuk menggarap segmen online juga tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan membuka gerai baru.

"Buka toko baru belum tenti volume salesnya jalan, jadi malah pengeluaran kami bertambah terus. Untuk menyiasati volume tetap naik tetapi cost turun itu, mau tidak mau kami kecilkan size toko dan kembangkan online. Jadi nanti semi offline dan online, intinya teknologinya yang kami kembangkan," lanjutnya.

Sejak tahun lalu perusahaan mulai mengembangkan situs penjualan milik sendiri, namun performanya masih belum maksimal. Oleh karena itu, perusahaan juga menggandeng marketplace lainnya untuk bisa menggenjot penjualan, sampai dengan semester I kontribusi dari penjualan online masih berkisar 5% dari total penjualan. Hal ini belum maksimal karena ketatnya persaingan produk di marketplace dari sisi harga jual.

"Kami di online tidak bisa bersaing full dengan orang yang fokus di penjualan online. Di online kabenyakan harga murah jadi persaingan di harga agak berbeda dengan offline," lanjutnya.

Namun bukan berarti perusahaan kapok mengembangkan bisnis online miliknya, perusahaan malah melakukan kombinasi agar ke depannya gerai-gerai offline perusahaan juga memiliki teknologi. Sehingga bila pelanggan menginginkan model atau produk yang lain tetapi sedang tidak tersedia bisa dijembatani dengan situs e-commerce milik perusahaan. Sembari mengembangkan e-commerce tersebut perusahaan juga menggandeng marketplace lain.

"Cara grab marketnya memang kami belum terlalu mereka yang memang fokus di online. Kami masih kerjasama dengan marketplace, e-commerce kami sudah ada tetapi pengembangannya belum maksimal itu sudah setahun kami kembangkan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×