kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Arpeni Pratama Ocean Line tambah dua armada


Senin, 20 Februari 2012 / 09:12 WIB
PT Arpeni Pratama Ocean Line tambah dua armada


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Meski terseok-seok, perusahaan pelayaran PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk tak berhenti berekspansi. Sebentar lagi, Arpeni mendatangkan dua kapal dari China senilai US$ 82 juta.

Dua kapal yang akan tiba dua pekan mendatang bakal menjadikan total armada Arpeni mencapai 74 unit. "Kami telah merealisasikan pembelian dua unit kapal, berat mati 76.000 deadweight tonnage (DWT), masing-masing seharga US$ 41 juta," ujar Oentoro Surya, Presiden Direktur Arpeni, akhir pekan lalu.

Sebanyak 80% dari biaya ini akan ditutup dari pinjaman konsorsium UOB Singapura dan Southern East Bank. Kedua bank itu mengucurkan pinjaman bertenor 10 tahun dengan bunga 6% per tahun.

Sementara 20% sisanya ditambal dari kas internal. "Kedatangan kapal itu merupakan bagian dari pembelian empat kapal, dua kapal lainnya sudah didatangkan pada tahun 2011," paparnya.

Oentoro menambahkan, perusahaan saat ini memfokuskan bisnis ke pasar dalam negeri, misalnya dengan menggenjot kontrak pengangkutan batubara.

Dengan begitu, Arpeni berharap kondisi keuangan perusahaan dapat sehat kembali. Maklum saja Arpeni enggan menancap gas di luar negeri. "Pasar di luar negeri kurang bagus. Karena kondisi tidak pasti, terjadi kelebihan permintaan di luar negeri. Tapi, pemasaran dalam negeri masih menjanjikan," kata dia.

Oentoro mengatakan, perseroan juga berencana membayar utang US$ 20 juta atau sekitar Rp 180 miliar yang akan jatuh tempo tahun ini. Menurutnya, pembayaran utang telah dijadwalkan sesuai dengan rencana komposisi yang telah dibuat dalam program restrukturisasi.

Seperti diketahui, sebelumnya Arpeni baru saja menyelesaikan penjadwalan kembali penyelesaian utang dengan beberapa kreditur melalui pembelian utang kembali (buyback) senilai US$ 67,9 juta. Setelah buyback, utang modal kerja yang semula Rp 551,3 miliar akan turun menjadi Rp 328,8 miliar.

Tahun ini dia berharap pendapatan perseroan bisa menyentuh Rp 1,1 triliun, tumbuh 10% dari proyeksi pendapatan 2011 sekitar Rp 1 triliun. Lalu, perusahaan juga berharap bisa menghimpun laba bersih Rp 200 miliar.

Hingga September 2011, perusahaan mencatat kerugian bersih Rp 1,15 triliun atau naik 6% dibandingkan periode sama tahun 2010 yang sebesar Rp 1,09 triliun. Kenaikan kerugian ini salah satunya disebabkan oleh pendapatan jasa yang turun dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 952,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×