kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusat distribusi Electronic City siap beroperasi


Jumat, 09 Maret 2018 / 15:33 WIB
Pusat distribusi Electronic City siap beroperasi
ILUSTRASI. Penjualan produk elektronik di Electronic City ECII


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) memperkirakan, sirkulasi produk-produknya tahun ini bakal lebih terjaga. Prediksi itu bakal terealisasi pasca pusat distribusi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat beroperasi.

Pusat distribusi Citeureup berdiri di atas lahan seluas 19.750 meter persegi (m) dengan luas gudang 12.600 m. Kalau pusat distribusi itu beroperasi, Electronic City tak lagi menggantungkan ketersediaan stok barang di gerai-gerai luar Jakarta kepada pemasok. Dengan begitu, rencana ekspansi bisnis mereka juga bakal lebih luwes.

Target operasional pusat distribusi Citeureup adalah pertengahan tahun ini. "Rencananya itu akan jalan di tahun ini ya, sekitar Juli atau Agustus, ya mungkin semester II lah," ujar Roland Hutapea, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk kepada KONTAN, Kamis (8/3).

Menurut catatan pemberitaan KONTAN, rencana pembangunan pusat distribusi Citeureup sudah terungkap sejak awal tahun lalu. Bahkan, Electronic City sempat menargetkan pusat distribusi ke-11 tersebut beroperasi pada semester II 2017.

Sambil merampungkan persiapan operasional pusat distribusi baru, Electronic City menambah gerai baru dan merenovasi gerai lawas. Renovasi gerai lawas berupa penambahan luas. Mereka akan memperbesar area gerai yang dianggap memiliki kinerja baik dan potensi pasar menjanjikan. Salah satu target perluasan gerai Electronic City di Plaza Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. "Kami ingin grab pasar yang lebih baik lagi, jadi kami akan relaunching gerai untuk middle up dan ambil peluang," tutur Roland.

Hanya, Electronic City tak mengungkapkan jumlah gerai baru yang akan ditambah atau gerai lawas yang akan direnovasi. Tak ketahuan pula, anggaran ekspansi gerai tahun ini. Yang terang, per September 2017, perusahaan berkode saham ECII di Bursa Efek Indonesia itu tercatat mengoprasikan 98 gerai.

Melihat momentum

Penambahan gerai tak semata untuk menambah koleksi jaringan pemasaran. Sebab Electronic City yakin, potensi pasarnya juga ada.

Selain siklus tahunan Lebaran, Natal dan Tahun Baru, Electronic City mengendus peluang peak season atawa masa laris penjualan televisi menjelang Asian Games dan Piala Dunia 2018. Khususnya, produk TV LED. "Kalau mereka biasanya nonton TV LED yang besar, karena orang mau nyaman nonton pertandingan itu yang besar size-nya," kata Roland.

Biar makin greget, Electronic City menjalin kerjasama dengan produsen televisi Hisense yang merupakan sponsor resmi Piala Dunia 2018. Hisense merupakan perusahan manufaktur elektronik yang bermarkas di Qingdao, Shandong, China.

Biarpun yakin, Electronic City belum berani memperkirakan peluang peningkatan penjualan TV LED. Namun jika mengacu catatan tahun lalu, penjualan televisi dan audio berkontribusi 39% terhadap total penjualan mereka. Penjualan TV LED masuk di dalam kategori itu. Patut dicatat, tahun 2017 tentu tanpa sentimen momentum Asian Games dan Piala Dunia 2018 di Rusia.

Informasi saja, hingga 31 Desember 2017, Electronic City telah menggunakan dana initial public offering (IPO) sebanyak Rp 828,95 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 66,38% dari total perolehan dana IPO setelah dikurangi biaya penawaran umum yang berlangsung pada Juli 2013 lalu.

Electronic City mengunakan dana itu untuk aneka keperluan. Misalnya melunasi utang, mengembangkan gerai serta membiayai modal kerja dan kebutuhan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×