kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rokok masih jadi penyumbang terbesar belanja iklan


Selasa, 17 Mei 2016 / 21:59 WIB
Rokok masih jadi penyumbang terbesar belanja iklan


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

Jakarta.  Meski kondisi perekonomian belum benar-benar pulih, pertumbuhan belanja iklan di kuartal I 2016 menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Berdasarkan data Nielsen Advertising Information Services, total belanja iklan televisi (TV) dan media cetak tumbuh sebesar 24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan angka pertumbuhan kuartalan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Hellen Katherina, Direktur Media Nielsen Indonesia, mengatakan, setelah sempat melemah sejak semester II 2014, optimisme pasar saat ini sudah kembali menguat. Hampir semua top kategori menunjukkan peningkatan dalam belanja iklan. “Tanda-tanda pemulihan sudah terlihat dari kuartal III 2015 kemarin dan sekarang kita lihat angka pertumbuhannya sudah kembali seperti sedia kala,” tutur Hellen.  

Dari sisi kategori produk, sepuluh kategori dengan belanja iklan paling tinggi mengalami pertumbuhan yang positif sepanjang Januari-Maret 2016. Iklan rokok masih menjadi penyumbang terbesar belanja iklan pada tiga bulan pertama tahun ini. Berdasarkan data Nielsen, iklan kategori rokok kretek menempati urutan pertama dengan kontribusi belanja iklan sebesar Rp 1,9 triliun pada kuartal I 2016. Belanja iklan kategori rokok melonjak 76% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Urutan kedua ditempati kategori pemerintahan dan organisasi politik dengan total belanja iklan sebesar Rp 1,8 triliun. Jumlah tersebut juga melonjak 76% dibandingkan kuartal I 2015 yang didorong oleh kampanye Kementerian Kesehatan untuk memberantas polio. Di urutan ketiga, kategori produk perawatan rambut menyumbang belanja iklan sebesar Rp 1,3 triliun, tumbuh 36% dibandingkan kuartal I 2015.

Dari sisi merek, rokok Dunhill menjadi merek dengan belanja iklan tertinggi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah belanja iklan Dunhill pada kuartal I 2016 mencapai Rp 420 miliar. Urutan kedua ditempati Indomie dengan kontribusi belanja iklan sebesar Rp 272 miliar. Belanja iklan Indomie  di kuartal I 2016 naik 12% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan urutan ketiga ditempati  merek rokok kretek lainnya, yakni Djarum Super  Mild. Pada kuartal I lalu, belanja iklan Djarum Super Mild melonjak 428% atau lebih dari empat kali lipat menjadi Rp 200 miliar.

Di antara sepuluh produk dengan belanja iklan tertinggi , Kementerian Kesehatan ikut mendorong pertumbuhan dengan angka belanja iklan sebesar Rp 165 miliar. Jumlah tersebut melonjak signifikan hingga  25.356% dibandingkan kuartal pertama tahun 2015. Dengan angka belanja iklan tersebut, Kementerian Kesehatan berada di urutan ke enam untuk belanja iklan tertinggi sepanjang kuartal I 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×