kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY: Enam Sektor Prioritas Investasi


Selasa, 02 Maret 2010 / 18:05 WIB
SBY: Enam Sektor Prioritas Investasi


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada semua pihak untuk ikut terlibat dalam investasi di berbagai sektor untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Ada enam sektor yang menurut SBY akan digenjot investasinya. Keenam sektor tersebut adalah investasi ketahanan pangan, energi, infrastruktur, transportasi, jasa perdagangan dan informasi.

“Untuk mendukung masuknya investasi di Indonesia, pemerintah akan menyederhanakan regulasi. Kita akan usahakan untuk perijinan investasi bisa mengurangi hingga 1 bulan,” ujar Presiden SBY ketika membuka rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Selasa (2/3).

SBY berjanji untuk menjembatani supaya kebijakan untuk sektor riil lebih tepat. Ia menambahkan pemerintah akan terus berkomunikasi untuk mendorong perbankan mendanai sektor riil. SBY juga meminta kepada pemerintah daerah supaya membuat kebijakan yang tepat untuk menarik investasi. Tahun lalu ada 406 peraturan daerah yang dibatalkan karena dianggap menghambat investasi yang masuk.

Ketua Umum HIPMI, Erwin Aksa mengatakan bahwa anggota HIPMI sudah ada yang masuk untuk berinvestasi dalam keenam sektor tersebut. Namun, progresnya cukup lambat. Karena banyak persoalan-persoalan yang terjadi seperti masalah pembebasan tanah, pembiayaan, kepastian hukum yang selalu menghantui dunia usaha. Erwin berharap, pemerintah bisa membantu dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Menurut Erwin, sektor yang berpeluang dalam investasi adalah sektor energi dan perkebunan. Karena kedua sektor tersebut yang paling diminati saat ini. “Food security adalah sektor yang banyak diminati oleh dunia usaha. Perkebunan begitu besar,dan pertanian lain seperti sawah dan lain sebagainya ikut berkembang,” terang Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×