kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok menipis, harga garam rakyat melonjak


Rabu, 07 Juni 2017 / 12:24 WIB
Stok menipis, harga garam rakyat melonjak


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga garam terus terkerek naik. Sejak awal tahun 2017 hingga saat ini, harga garam rakyat dihargai Rp 2.500 per kilogram (kg). Harga ini lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata harga tahun lalu yang paling tinggi hanya sebesar Rp 1.500 per kg.

Ketua Asosiasi Petani Garam Republik Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin mengatakan, tingginya harga jual garam saat ini disebabkan belum adanya panen raya. "Kami perkirakan bila tidak ada perubahan kondisi cuaca, panen garam akan terlaksana di akhir Juni ini," kata Jakfar, Selasa (6/6).

Sayangnya walau harga garam saat ini dalam posisi tinggi, petambak garam belum bisa menikmati. Sebab saat ini petambak garam sudah tidak memiliki stok lagi. Kalaupun ada peredaran garam, itu dimiliki oleh para pengepul.

Saat ini para petambak garam tengah melakukan proses pengeringan. Di sentra-sentra produksi garam juga sudah tidak ada lagi hujan dan cenderung panas. Diharapkan tahun ini, produksi garam akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Pada tahun lalu produksi garam nasional mencapai 140.000 ton. Jumlah ini jauh di bawah rata-rata produksi setiap tahun yang mampu sebanyak 1,9 juta ton. "Dapat dikatakan tahun lalu petambak garam gagal," ujar Jakfar.

Minimnya produksi garam di tahun 2016 itu tidak lain karena adanya fenomena La Nina yang membuat curah hujan tinggi. Walhasil, para petambak garam tidak dapat memproduksi maksimal dan kualitas garam yang dihasilkan juga rendah.

Tahun ini produksi garam diproyeksikan kembali normal di kisaran 1,4 juta ton. Petambak berharap dengan membaiknya produksi garam pemerintah dapat menjaga stabilitas harga.

Optimisme peningkatan produksi garam juga diutarakan oleh Direktur Utama PT Garam Achmad Budiono. Oleh karena itu PT Garam menargetkan produksi garam tahun ini mencapai 395.000 ton, melonjak drastis dibandingkan realisasi tahun 2016 hanya 25.000 ton.

Optimisme proyeksi itu didasarkan pada prediksi cuaca yang lebih baik dibandingkan tahun 2016. Menurut Achmad, ekspansi usaha PT Garam ke Nusa Tenggara Timur (NTT) di lahan seluas 400 hektare (ha) bakal mempermudah pencapaian target. Apalagi lahan tersebut sudah siap beroperasi untuk masa tanam garam tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×