Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dipastikan sudah mendapatkan izin untuk ekspor batubara pasca kebijakan larangan ekspor per 1 Januari 2022 lalu.
PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal masuk dalam daftar 139 perusahaan yang sudah dicabut larangan ekspornya oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengungkapkan, sejauh ini kegiatan operasi pada dua anak usaha berjalan dengan normal. Selain itu, untuk ekspor batubara nantinya perusahaan masih menanti tuntasnya seluruh perizinan.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap 139 Perusahaan Batubara yang Diperbolehkan Ekspor
"Kapabilitas (produksi) kami sebesar 90 juta ton per tahun dan kami sudah mendapatkan izin untuk produksi di kisaran itu," kata Dileep kepada Kontan, Jumat (21/1).
Dileep memastikan, BUMI telah memperoleh persetujuan untuk Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun ini. Adapun, dari total 90 juta ton produksi batubara pada tahun ini, sebesar 65% hingga 70% bakal dialokasikan untuk ekspor.
Kendati demikian, BUMI masih mengantisipasi dampak curah hujan yang tinggi pada target produksi. "Tantangannya yakni hujan yang amat lebat akibat efek La Nina yang bisa menekan hasil (produksi)," pungkas Dileep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
