kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumber Alfaria : Tren pembelian di segmen menengah bawah berubah


Senin, 02 April 2018 / 18:49 WIB
Sumber Alfaria : Tren pembelian di segmen menengah bawah berubah
ILUSTRASI. BISNIS RETAIL ALFAMART


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengungkapkan tren pembelian pelanggan di segmen menengah ke bawah mengalami pergeseran. Hal ini berbeda dengan segmen menengah dan menengah ke atas yang cenderung stabil.

Hans Prawira, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melihat ada pergeseran pembelian di segmen menengah ke bawah. Saat ini, konsumen menengah ke bawah lebih mencari kategori produk yang sama dengan harga yang murah.

"Brand-brand established banyak tersaingi barang-barang murah, value for money. Jadi orang cari yang murah, misal seperti pembersih (lantai) tidak perlu branded, yang penting bisa bersih," ujar Hans di Jakarta, Senin (2/4).

Oleh karena itu, kurang tepat bila kelesuan ritel disebabkan seluruhnya oleh penurunan daya beli. Sebab, bila dikombinasikan daya beli masyarakat saat ini cukup baik, setiap tahun UMP mengalami peningkatan dan pertumbuhan makro ekonomi cukup baik.

"Kalau kita lihat detail by segment itu ada shifting brand, shifting ukuran ke yang kecil-kecil. Itu sinyal apa, biasanya beli yang gede sekarang beli kecil?" tanya Hans.

Hans mencontohkan saat ini sebenarnya tidak ada persoalan daya beli, buktinya pameran wisata dan travelling menjamur. Bahkan setiap pameran tersebut masyarakat antre untuk bisa mendapatkan penawaran yang menarik untuk wisata.

Sehingga saat ini menurut hematnya, yang terjadi perubahan ada di segmen menengah ke bawah. Tetapi disegmen menengah dan menegah atas daya beli masih cukup stabil. "Segmen terbesar kami itu menengah, ke bawah juga ada ya kami sifatnya semuanya. Tetapi yang men-drive perlambatan pertumbuhan itu lebih di segmen bawah," ujar Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×