kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suplai batubara PLTU TJB dipastikan aman


Senin, 15 Mei 2017 / 15:33 WIB
Suplai batubara PLTU TJB dipastikan aman


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Guna memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan suplai batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B (TJB) aman.

Kepastian pasokan bahan bakar itu didapat setelah PLN meneken kontrak penyediaan batubara untuk PLTU TJB bersama PT Indominco Mandiri dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 4,8 juta metrik ton batubara per tahun selama 5 tahun.

Adapun kontrak yang ditandatangani bersama PT Indominco Mandiri adalah pengadaan batubara Lot-1I unit 1 dan 2 sebesar 500.000 metrik ton per tahun. Sementara kontrak dengan PT KPC berupa pengadaan batubara Lot-1H unit 1 dan 2 sebesar 1,5 juta metrik ton per tahun, Lot-E unit 3 dan 4 sebesar 2,3 juta metrik ton per tahun dan Lot-G unit 3 dan 4 sebesar 500.000 metrik ton per tahun.

Sementara terdapat 1 Lot yang masih dalam proses Contract Discussion Agreement (CDA), yaitu pengadaan batubara untuk unit 3 dan 4 Lot-F sebanyak 0,5 juta metrik ton per tahun oleh PT Jembayan Muarabara.

Spesifikasi batubara yang disediakan mengandung 5.550-5.700 KKal/Kg dengan kelembaban antara 17%-20%, kandungan sulfur sekitar 0,6%-0,88% dan ash content sekitar 5,5%-6%. Harga batubara tersebut mengacu pada Peraturan Menteri ESDM no. 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Logam dan Batubara.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang mengatakan, penandatanganan ini telah melalui proses yang panjang dan merupakan pencapaian yang baik. “Proses negosiasi di balik ini sudah cukup panjang. Alhamdulillah akhirnya bisa terselesaikan dengan baik. Sementara itu, suplai batubara tersebut rencananya dimulai pada Juni 2017,” ujarnya, Senin (15/5).

Lanjut Nasri, PLTU TJB merupakan pembangkit yang sangat penting untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, dan telah beroperasi sejak 2006 (unit 1 dan 2) sementara TJB unit 3 dan 4 beroperasi sejak 2012. Nasri berpesan agar tidak ada pembangkit yang tidak beroperasi karena kurangnya suplai batubara, mengingat infrastruktur kelistrikan PLN yang terus berkembang dengan program 35.000 MW.

“Ke depan akan dibangun sebesar 2x1.000 MW untuk PLTU TJB Unit 5 dan 6, kira-kira dibutuhkan tambahan sekitar 7 juta ton per tahun. Tentu ini merupakan tanda bahwa PLN masih membutuhkan batubara dengan kualitas yang sesuai dengan desain PLTU itu sendiri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×