Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Belum sempat bulan madu. Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani sudah harus disibukkan dengan pemadaman listrik secara luas atau black out Jabodetabek dan beberapa daerah seperti Bandung dan Cirebon.
Akibat masalah itu Presiden Joko Widodo langsung menyambangi Kantor PLN untuk menanyakan penyebab black out kemarin.
Baca Juga: Begini situasi pengamanan jelang Presiden Jokowi datang ke kantor PLN
Sripeni atau biasa disampa Inten, naik kepuncak kariernya setelah ditunjuk oleh Menteri BUMN untuk mengangantikan Djoko Abumanan sebagai Plt Dirut PLN pada Jumat (3/8). Inten sebelumnya menjabat sebagai Direktur Strategis I PLN.
Sebelum diangkat menjadi jajaran direksi PLN, Inten adalah Direktur Utama Indonesia Power, anak usaha PLN yang berkantor di bilangan Gatot Subroto, Jakarta. Indonesia Power diketahui banyak melakukan kerjasama pembangunan pembangkit dengan beberapa pihak.
Berikut kerjasama yang pernah dikerjakan Sripeni Inten Cahyani.
1. PLTU 9 dan 10 dengan kapasitas 2.000 MW. Investasinya mencapai US$ 3,1 miliar. PT Barito Wahana Lestari (BWL) melalui anak usahanya PT Indo Raya Tenaga melakukan Joint Venture dengan Indonesia Power.
2. Indonesia Power membangun PLTU Kalbar II di Kubu Raya.
Inten kini sedang berupaya memimpin langsung pemulihan jaringan listrik yang masih padam. Kemarin, pada pkl 17.30 PLN berhasil berhasil mengalirkan tegangan listrik ke Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Balaraja dan untuk selanjutnya menuju ke PLTU Suralaya agar dapat beroperasi secara
bertahap mencapai kapasitas 2800 MW.
Baca Juga: Listrik sebagian wilayah Jakarta kembali padam, begini penjelasan PLN
"Saya selaku Plt Dirut PLN dan jajaran Direktur PLN memimpin langsung proses recovery dari pusat pengendali beban Sistem Jawa-Bali. Baik di Pusat maupun di Unit. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi pada hari ini, dan saat ini semua upaya dikerahkan untuk me-recovery sistem Jawa -Bali secara keseluruhan, khususnya Area Jawa Barat, Banten dan DKI" Ungkap Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.
Sebelumnya PLN telah berhasil mengoperasikan PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan sekaligus untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya. Melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya.
Dengan masuknya GITET Balaraja yang akan menuju ke PLTU Suralaya diperkirakan akan beroperasi secara bertahap hingga 6 jam kedepan untuk penormalan seluruh sistem Jawa Barat dan Banten.
Pemadaman yang dialami pelanggan listrik di Jawa Barat, Jakarta dan Banten berawal dari gangguan beberapa kali pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.
"PLN telah melakukan upaya-upaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian hari ini" ujar Inten kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News