kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target PT Pos, pendapatan Rp 5 triliun


Jumat, 09 September 2016 / 09:56 WIB
Target PT Pos, pendapatan Rp 5 triliun


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Pos Indonesia menargetkan meraih pendapatan Rp 5 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 13% jika dibandingkan dengan pendapatan yang diraih tahun lalu, yakni Rp 4,4 triliun. PT Pos Indonesia optimistis angka tersebut dapat tercapai.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono menyatakan, untuk mencapai target tersebut, perusahaan sudah menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya, lewat transformasi digital untuk mendukung proses efisiensi dan integrasi dengan layanan pos lainnya. 

”Perusahaan saat ini fokus membangun jaringan digital services,” ujar Gilarsi, kemarin (8/9).

Yang teranyar, perusahaan meluncurkan aplikasi bernama My Pos. Aplikasi ini nantinya menyatukan layanan offline Pos Indonesia dalam satu aplikasi dalam perangkat. Misalnya saja, aplikasi pengiriman barang.

Pihaknya juga sedang menjalin kerja sama dengan bank untuk mendukung financial technology itu. ”Kami memang tidak sedang fokus membangun jaringan cabang-cabang baru,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga menargetkan membangun dan mengumpulkan data. Nantinya, data tersebut digunakan untuk menyusun strategi penyebaran logistik agar lebih efektif. “Kami sedang membangun big data analitic. bagaimana caranya supaya kami bisa melakukan analisis rute dalam proses pengiriman yang lebih efektif dan efisien," katanya.

Gilarsi mengatakan, pertumbuhan volume di jasa kurir hampir mencapai 60% dibandingkan dengan tahun lalu. Meksipun, angka tersebut belum mencapai volume dua kali lipat seperti yang ditargetkan. Angka tersebut tetap dinilai mengalami peningkatan cukup siginifkan. "Sayangnya, untuk di financial services belum sesignifikan itu," imbuhnya.

Dia melanjutkan meskipun pertumbuhan volume tetap tinggi, hal itu tidak linear dengan pendapatan yang diraih perusahaan.

Dia mencatat pertumbuhan pendapatan naik 26%-27%. Hal itu lantaran ada produk-produk yang tarifnya terkena keringanan dari pemerintah. Sedangkan Posindo tidak mendapat dana public services obligation (PSO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×