kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TDL Tak Jelas, Investor Mamin Ragu-Ragu Berinvestasi


Senin, 12 Juli 2010 / 15:12 WIB
TDL Tak Jelas, Investor Mamin Ragu-Ragu Berinvestasi


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Kebijakan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan pengusaha menuai protes di kalangan pengusaha makanan dan minuman. Apalagi, sejumlah investor asing meminta kejelasan hukum berinvestasi di Indonesia, termasuk soal TDL.

Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman menegaskan, khusus di industri makanan dan minuman (mamin) sebenarnya sudah ada beberapa investor asal Jepang dan Korea yang berniat untuk membenamkan investasinya di Indonesia.

"Tapi mereka meminta kejelasan hukum, ditambah lagi saat ini ada kenaikan TDL, sampai sekarang menjadi tidak jelas," ungkapnya.

Adhi juga bilang, akibat kenaikan TDL ini membuat pengusaha menjadi ragu untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Alasannya, TDL yang berlaku saat ini sangat membebani pengusaha. Ia mencontohkan pemberlakuan koefisien 1,4 - 2 untuk beban puncak (pemakaian listrik dari jam 6 - 10 malam) akan sangat memberatkan bagi pengusaha.

Pengusaha menilai kenaikan TDL saat ini tidak sesuai dengan kesepakatan. Semula, pemerintah menjanjikan kenaikan TDL 10% dan menghapus tarif tambahan seperti daya max dan tarif multiguna. Kenyataannya, setelah dilakukan simulasi oleh pengusaha, persentase kenaikan tarif TDL yang diberlakukan oleh pemerintah lebih dari 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×