kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toba Pulp Lestari (INRU) memperkenalkan metode intercrop ke kelompok tani


Rabu, 19 Agustus 2020 / 14:56 WIB
Toba Pulp Lestari (INRU) memperkenalkan metode intercrop ke kelompok tani
ILUSTRASI. Pabrik PT Toba Pulp Lestari Tbk (Dok. Perusahaan) -?INRU Bakalan Revitalisasi Pabrik Dengan Investasi Rp 1,3 Triliun


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) memperkenalkan metode intercrop kepada kelompok tani hutan Berjuang di Dusun Parlombuan, Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Kelompok tani hutan Berjuang merupakan binaan INRU yang tergabung dalam program intercrop.

Program tersebut memperkenalkan petani dengan metode intercrop, yakni petani menanam lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam, di satu tempat yang sama. Sebelum metode tersebut diterapkan, petani diberikan pelatihan dan pendampingan terlebih dulu. Adapun dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan tersebut, Toba Pulp Lestari bekerja sama dengan pemerintah daerah. 

Pekan lalu, Toba Pulp Lestari bersama kelompok tani hutan Berjuang telah menggelar panen perdana jagung. "Jagung yang dipanen perdana ini ditanam menggunakan metode intercrop. Ini merupakan bagian pembelajaran kepada petani, sekaligus petani diajak mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan yang telah diberikan," kata Juanda Panjaitan, mewakili Toba Pulp Lestari dalam siaran pers, Rabu (19/8). 

Baca Juga: Kopi Tapanuli, dari sekedar pembayar utang jadi tulang punggung ekonomi

Asal tahu saja, program penanaman jagung dengan metode intercrop itu dilakukan di kawasan hutan tanaman industri Toba Pulp Lestari, yaitu Compt G 388 Sektor Habinsaran dengan luas total 5 hektare. Dari luasan tersebut, 3,75 hektare di antaranya digunakan untuk penanaman jagung dengan metode intercroping

Ketua Kelompok KTH Berjuang, Martunas Tambunan mengungkapkan, ini menjadi kali pertama bagi kelompok taninya menanam jagung dalam jumlah yang banyak. Sebelumnya, kelompok tani yang beranggotakan 22 KK itu menanam jagung dalam jumlah yang sedikit karena keterbatasan biaya. 

Lebih lanjut Martunas mengungkapkan, sejauh ini Toba Pulp Lestari memberikan bantuan mulai dari awal, proses tanam, pupuk, obat-obatan tanaman. Untuk tahap kedua, INRU akan memberikan bibit kopi, alpukat dan aren.

Baca Juga: Toba Pulp Lestari dan USU teliti bahan hand sanitizer dari daun Eucalyptus

Juanda menambahkan, ke depan program pelatihan dan pendampingan ini akan terus ditingkatkan. Tanaman yang ditanam pun tidak hanya sebatas jagung, namun juga tanaman lain yang bisa meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.

Sekadar informasi, program intercrop telah dimulai sejak Januari 2020 yang diawali dengan proses pembersihan lahan. Setelahnya dilanjutkan dengan penanaman perdana serta pemupukan dasar yang dilaksanakan pada Maret 2020 yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×