kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total EP & Pertamina belum sepakat soal saham


Selasa, 04 April 2017 / 09:52 WIB
Total EP & Pertamina belum sepakat soal saham


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Hingga kini, Total E&P Indonesie masih belum juga menentukan sikap atas tawaran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk memperoleh participating interest (PI) alias saham di Blok Mahakam sebesar 39%. Angka ini lebih besar dibandingkan sebelumnya yang hanya 30%.

Media Relations Department Head Total EP Kristanto Hartadi mengungkapkan, Total E&P Indonesie dan PT Pertamina sampai saat ini belum membicarakan masalah bisnis di Blok Mahakam. "Setahu saya sampai hari ini belum berlangsung pembicaraan B to B," kata Kristanto ke KONTAN pada Senin (3/4).

Berbeda dengan sebelumnya, pemerintah merevisi pengelolaan Blok Mahakam. Jika sebelumnya, pemerintah memutuskan Pertamina mendapatkan 100% saham di Blok Mahakam dan 10% harus diserahkan ke Pemda Kalimantan Timur dan maksimal sebesar 30% bisa ditawarkan Pertamina ke Total EP dan Inpex Corp, kini berubah.

Menteri Jonan menawarkan saham yang lebih besar ke Total E&P Indonesie. Mereka bisa menjadi operator bersama dengan Pertamina di blok tersebut. Tujuannya agar produksi Mahakam tidak turun . Sebab, melihat kinerja, Pertamina hanya mampu mengebor 8 sumur per tahun, adapun Total EP mengebor 100 sumur dengan anggaran US$ 2,3 miliar-US$ 2,5 miliar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KONTAN, Menteri ESDM akan melakukan pembicaraan dengan Total E&P Indonesie dan Pertamina pekan ini. Pertemuan sejalan dengan agenda CEO Total EP Patrick Pouyanne di Jakarta.

Apalagi beberapa waktu lalu Presiden Prancis Francois Hollande juga sudah bertandang ke Indonesia dan melakukan kerjasama di bidang energi baru terbarukan.

Tapi, Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina mengaku hingga saat ini belum ada agenda pertemuan antara Pertamina dengan Total E&P Indonesie yang membahas Blok Mahakam. "Tidak ada agenda terkait saham Blok Mahakam," tegasnya.

Syamsu Alam mengungkapkan, Menteri ESDM malah tidak mengharuskan Pertamina melepas lagi saham Blok Mahakam ke Total. "Saya kira Pak Menteri juga tidak menyampaikan harus 39%," ungkap dia ke KONTAN.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM, Sujatmiko mengaku belum mengetahui agenda pertemuan tersebut. "Saya belum dapat info ter-update," ujar Sujatmiko ke KONTAN.

Saat ini yang telah dilakukan bridging agreement dan funding agreement yang ditandatangani Pertamina, Total dan Inpex. Dengan tandatangan itu para pihak berkomitmen menjadikan peralihan operator pasca tahun 2017.

Sementara itu, Denie S. Tampubolon, Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina bilang dengan ditandatanganinya perjanjian bridging agreement dan funding agreement, Pertamina bisa berinvestasi untuk melakukan pengeboran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×