kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TOTL kantongi kontrak baru Rp 813 miliar


Jumat, 17 Maret 2017 / 11:28 WIB
TOTL kantongi kontrak baru Rp 813 miliar


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Dua pekan menjelang tutup kuartal I 2017, PT Total Bangun Persada Tbk mengantongi kontrak baru senilai Rp 813 miliar. Perolehan itu setara dengan 20,33% terhadap target kontrak baru sepanjang tahun 2017, yakni Rp 4 triliun.

Kontrak baru Total Bangun tersebut berasal dari dua proyek gedung perusahaan swasta. "Dua royek tersebut berada di daerah Jakarta dan BSD, Tangerang Selatan," kata Mahmilan Sugiyo Warsana, Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, kepada KONTAN, Kamis (16/3).

Gedung bertingkat sektor swasta memang menjadi fokus Total Bangun. Alasan mereka adalah menyesuaikan dengan kemampuan teknologi yang dimiliki.

Selain mencari proyek sendiri, Total Bangun menerapkan strategi kerjasama operasi (KSO) dengan perusahaan lain. Saat ini perusahaan berkode saham TOTL di Bursa Efek Indonesia itu sedang mengawal dua KSO baru dengan mitra asing. Target realisasinya tahun ini.

Hanya saja Total Bangun masih merahasiakan identitas dua calon mitra bisnis. Sedikit bocoran saja, proyek yang akan mereka bikin berupa gedung perkantoran swasta. "Proyek berlokasi di Jakarta," sebut Mahmilan.

Bisa dibilang, perusahaan asing memang menjadi mitra langganan KSO Total Bangun. Paling tidak, laporan keuangan periode 30 September 2016 membeberkan sejumlah mitra asing perusahaan ini. Kebanyakan, mitra asing tersebut sudah mengusung identitas perusahaan Indonesia.

Sebut saja, PT Leighton Contractors Indonesia, merupakan bagian Leighton Asia yang berkantor pusat di Hong Kong. KSO Total-Leighton membikin proyek Kedutaan Australia.

Total Bangun Persada juga tercatat berkongsi dengan PT Sempec Indonesia Indonesia, anak perusahaan Punj Lloyd asal India. KSO Total-Sempec menggarap Hotel Nirwana Bintan.

Dua mitra asing lain berasal dari Jepang. Satu perusahaan sudah mengusung identitas Indonesia yakni PT Takenaka Indonesia, bagian dari Takenaka Group. KSO Total-Takenaka membikin proyek PCPD Tower di SCBD lot 10.

Satu perusahaan Jepang lain adalah Shimizu Corporation. KSO Total-Shimizu mengerjakan dua proyek sekaligus. Kedua proyek itu adalah Menara Astra dan MNC Media Tower.

Tahun ini Total Bangun membidik pendapatan sekitar Rp 4 triliun. Sementara target tahun lalu adalah meraih pendapatan Rp 3,1 triliun dan memperoleh laba bersih sekitar Rp 250 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×