kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya mewujudkan swasembada pangan melalui PISAgro


Rabu, 05 November 2014 / 11:05 WIB
Upaya mewujudkan swasembada pangan melalui PISAgro
ILUSTRASI. Prakits, Inilah Cara Mematikan Windows Defender Laptop Permanan dan Sementara


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Demi menggenjot produksi jagung, Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro) mencoba program kemitraan. Yang diajak bergabung adalah pengusaha jagung yang terintegrasi dari hulu, hingga hilir.

PISAgro memilih Mansanto Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Cargill. Nantinya Mansanto Indonesia yang merupakan perusahaan perbenihan bakal menangani masalah benih jagung, sedangkan BRI berhubungan dengan pendanaan dan Cargill menjadi perusahaan yang menyerap produksi jagung.

Tahap awal, pola kemitraan yang dilakukan masih kecil yakni seluas 50 hektare (ha) berlokasi di desa Jrambe, Dlanggu Mojokerto, Jawa Timur. Jumlah petani yang ikut dalam pola kemitraan ini  100 orang yang terdiri dari dua kelompok tani, yakni kelompok Tani Makmur dan Sari Mulyo. 

Laksmi Prasvita, Executive Director World Economic Forum PISAgro mengatakan, model kerjasama yang dikembangkan ini diharapkan jadi solusi pertanian di Indonesia. Dengan kerjasama ini petani lebih terjamin dari segi pengelolaan tanaman dan jaminan pasar. 

Selain itu, dari sisi permodalan, petani menjadi lebih ringan karena mendapat pinjaman dari BRI berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan bunga 5,5% per tahun. Petani yang mendapatkan akses permodalan ini sudah terseleksi sebelumnya. Untuk mendapatkan KKPE, petani sudah mendapat jaminan dari Monsanto Indonesia dan Cargill. Dengan jaminan ini, kemungkinan gagal bayar kecil. Adapun nilai pinjaman yang diterima oleh petani yang berpartisipasi dalam pola kemitraan ini mencapai Rp 305 juta.

Dengan pola kemitraan ini, hasil produksi jagung petani menjadi meningkat. Keuntungan yang diperoleh juga menjadi berlipat. Sekadar mencontohkan, bila rata-rata produksi jagung petani sekitar 7 ton per hektare (ha), dengan pola kemitraan ini menjadi 7,97 ton per ha. Pendapatan, bisa meningkat hingga Rp 3 juta per ha.

Mauricio F Amore, Presiden Direktur Monsanto Indonesia mengatakan pihaknya tertarik melanjutkan pola kemitraan ini sehingga luas lahan yang dikembangkan pun makin bertambah. Meski tidak memperinci, Monsanto juga sudah merencanakan pola kemitraan lagi untuk musim tanam selanjutnya.

Senada dengan Mauridio, Country Head of Cargill Indonesia Jean Louis Guillou mengatakan, dengan bantuan dan teknologi yang baik, petani dapat menjadi mitra bisnis yang diandalkan. Cargill juga memberikan edukasi bagi petani mengenai kualitas jagung berkualitas yang diperlukan oleh industri sehingga memperoleh harga jual produk yang baik.

Dengan keberhasilan produksi jagung yang berada di Mojokerto ini, Cargill berminat untuk mengembangkannya dalam skala besar dan melibatkan lebih banyak petani di Indonesia. Jagung-jagung ini, nantinya untuk memenuhi kebutuhan 40% pabrik pakan ternak Cargill yang memiliki kapasitas produksi 450.000 ton–500.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×