kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waralaba Malaysia dan Amerika merangsek masuk


Selasa, 18 Oktober 2011 / 08:03 WIB
ILUSTRASI. Warren Buffett: Jangan berinvestasi dengan cara ini atau akan dapat hasil lebih buruk dari rata-rata.


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Peluang baru bagi para pebisnis Indonesia. Sejumlah waralaba asing dari Malaysia dan Amerika akan masuk dan mencari mitra di Indonesia. Para pemilik merek waralaba tersebut memilih pasar Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Anang Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia(AFI) menuturkan ada 100 merek waralaba asal Malaysia, dan 15 merek waralaba asal Amerika yang saat ini sedang menjajaki para investor di Tanah Air. "Mereka datang kepada AFI dan menyatakkan akan menawarkan merek-mereknya kepada para investor di tanah air," ungkapnya, Senin (17/10).

Selain penjajakan langsung kepada calon investor, para pemilik merek tersebut jemput bola dengan menggelar pameran waralaba pada akhir tahun 2011. Adapun investor Malaysia akan menggelar pameran pada 17-18 November 2011 di Jakarta, sedangkan investor dari Amerika akan menggelar pameran 12-13 Desember tahun 2011 di Jakarta. "Pemerintah asal dari negara-negara tersebut yang mendanai," ungkapnya.

Anang menuturkan, para investor tersebut berasal dari berbagai bidang bisnis waralaba seperti makanan dan minuman, toko ritel hingga jasa. Sayang, Anang tidak merinci merek-merek waralaba asal kedua negara tersebut. Anang beralasan, pihaknya masih mengumpulkan informasi lebih lengkap dari kedua belah pihak. "Data masih kami himpun," ungkapnya.

Hal senada dikemukakan Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Indonesia. Ia bilang, para investor asing tersebut tertarik karena pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia hingga mencapai 20% tiap tahun. Selain itu para investor melihat jumlah kelas menengah yang mencapai 90 juta orang. "Coba bandingkan dengan jumlah penduduk Malaysia yang kurang dari 20 juta orang," ungkapnya.

Namun Amir menyayangkan, kemampuan waralaba asing gencar berekspansi ini tidak diimbangi dengan kemampuan daya saing waralaba lokal. Merek waralaba lokal terpaksa harus tergenjet dan bersaing. "Bahkan, hanya segelintir waralaba lokal yang bisa ekspansi," ungkapnya.

Mengacu data AFI, di Indonesia terdapat 40.000 merek waralaba. Dari jumlah tersebut, merek waralaba asing memegang 5.000 merek. Perkiraan omset waralaba tahun ini mencapai Rp 121 trilun atau naik dari tahun 2010 yang sebesar Rp 114 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×