kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ConocoPhillips menyambut rencana insentif untuk untuk mendorong produksi


Jumat, 28 Agustus 2020 / 19:13 WIB
ConocoPhillips menyambut rencana insentif untuk untuk mendorong produksi
ILUSTRASI. SKK Migas dan Kementerian ESDM terus berupaya secara agresif mengejar target produksi 1 juta barel.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ConocoPhillips (Grissik) Ltd menyambut positif inisiatif Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam merencanakan insentif dan penambahan split demi meningkatkan produksi dan pelaksanaan enchanced oil recovery (EOR).

Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad menuturkan kebijakan tersebut bakal berdampak pada keekonomian proyek migas. "Mengenai insentif yang direncanakan oleh Pemerintah, baik untuk EOR atau terkait ketentuan fiskal lainnya, tentunya akan disambut baik oleh investor migas karena diharapkan bisa memperbaiki keekonomian sehingga bisa mendapatkan dukungan untuk pendanaan dari para partner," terang Taufik kepada Kontan.co.id, Jumat (28/8).

Taufik melanjutkan, di tengah situasi pandemi covid-19 ketersediaan dana untuk investasi di sektor migas secara global turut berkurang. Untuk itu, beragam dukungan yang berdampak positif pada keekonomian bakal membuat pendanaan lebih mudah diperoleh dan menjadi prioritas.

Baca Juga: Ini kata pengamat terkait keinginan SKK Migas kaji bagi hasil kontraktor

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan mengungkapkan, pihaknya bersama Kementerian ESDM terus berupaya secara agresif mengejar target produksi 1 juta barel lewat fleksibilitas fiskal dan insentif yang bertujuan untuk keekonomian proyek. "Kemudian upaya mengubah reserve menjadi produksi dan pelaksanaan EOR," ungkap Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Senin (24/8)

Dwi melanjutkan kedua upaya tersebut membutuhkan insentif dan saat ini masih dalam pembahasan SKK Migas. Di sisi lain, pelaksanaan EOR juga membutuhkan tambahan split. Dwi menjelaskan tambahan split mungkin dilakukan pada WK Migas yang mengadopsi kontrak cost recovery namun sulit dilakukan pada WK Migas yang mengadopsi kontrak gross split.

"Kalau cost recovery mungkin masih enak, ini kebanyakan sudah gross split dan susah untuk kami gerakan karena mereka sangat berhitung sehingga tambahan split cukup besar," jelas Dwi.

Baca Juga: SKK Migas akui kesulitan dorong EOR pada WK migas dengan kontrak gross split

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×