kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga karet bakal tertahan


Minggu, 03 Oktober 2010 / 11:39 WIB
Kenaikan harga karet bakal tertahan


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kenaikan harga karet dunia yang terjadi saat ini hanya berlangsung sementara waktu. Lagipula kenaikan harga bahan baku bagi ban kendaraan bermotor ini tak berpengaruh pada pasar lokal.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet di bursa komoditas Tokyo, harga kontrak pengiriman Maret 2011 pada Jumat (1/10) lalu berada di level 305,20 yen per kilogram. Harga ini adalah harga tertinggi sejak lima bulan yang lalu.

Kenaikan harga karet dunia ini dipicu oleh data manufaktur China yang menunjukkan pertumbuhan lebih cepat ketimbang pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Pada september ini, pertumbuhan manufaktur China melaju paling kencang dalam empat bulan terakhir. Data ekonomi AS juga menunjukkan peningkatan 1,7% per tahun pada kuartal II, atau lebih tinggi ketimbang perkiraan awal yang tumbuh sebesar 1,6%.

Data ini memicu kecemasan para investor sehingga melakukan pembelian komoditas karet untuk mengamankan produksi ban. "Karet kemungkinan akan kembali melanjutkan tren kenaikan, seiring kenaikan material industri yang lain, di tengah perkiraan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Manager riset Mitsubishi Corp Futures Ltd Shuji Sugata seperti dikutip Bloomberg Jum'at (1/10).

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane. Dia bilang kenaikan harga karet dunia ini dipicu permintaan yang berlebihan (over demand) dari industri manufaktur China seiring optimisme pertumbuhan sektor otomototifnya. "Di sisi lain, musim hujan yang berkepanjangan menjadikan kualitas produksi karet dunia menurun, sehingga output untuk suplai juga menurun," jelasnya akhir pekan lalu.

Asal tahu saja, permintaan otomotif di China diperkirakan bakal melaju sekitar 10% - 15% pada tahun ini atau meningkat menjadi 16 juta unit. "Itu artinya permintaan karet untuk industri otomotif juga masih akan naik," jelasnya.

Meski begitu, Azis menduga kenaikan harga karet dunia hanya sebentar. Dia beralasan, permintaan dari China sudah terlalu berlebihan dan di luar dugaan. "Lagipula kebutuhannya sudah mulai terpenuhi," kata Azis.

Jikalau pun terjadi kenaikan harga karet lagi, Azis menyatakan hal itu merupakan spekulasi pasar dan bukan mencerminkan hukum permintaan dan penawaran yang sebenarnya. Selain itu, Azid mengatakan para produsen ban pun sudah memiliki stok karet yang cukup untuk memproduksi ban hingga akhir tahun nanti.

Yang pasti, kenaikan harga karet dunia ini tidak banyak berpengaruh pada harga karet di dalam negeri. Pasalnya, "Bahan baku karet dalam negeri saat ini sangat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×