Reporter: Femi Adi Soempeno |
Harga karet alam akan bullish lantaran suplai karet dari Indonesia dan Thailand terganggu dengan adanya curah hujan yang tinggi. Menurut Association of Rubber Producing Countries, suplai yang makin ketat ini diprediksi akan terus terjadi hingga tahun depan.
Permintaan China, India dan Malaysia telah melambat pada periode Juli hingga Agustus lalu. Asal tahu saja, tiga negara ini merupakan konsumen yang mencuil pasar sebesar 47%.
Curah hujan tinggi yang mengusung La Nina telah membabat Indonesia dalam beberapa bulan belakangan. Ekspor karet Indonesia tahun ini kemungkinan akan anjlok sebesar 19% tahun ini menjadi 80 juta ton; turun dari tahun lalu yang menembus 99,287 juta ton. Cuaca yang tidak bisa diprediksi telah melibas kawasan penghasil karet di Indonesia, yaitu Bangka Belitung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News